Selasa, 10 Februari 2015

Pernikahan Kami (bag.1)

Kami bertemu tanggal 20 Desember 2010 disaat KKMK Camp. saat pertemuan itu saya tidak berpikir kalau saya bakalan suka dengan gadis itu. dan merasa tidak layak kalau hingga berpacaran dengan dia, karena dia lebih cantik dari bidadari, sedangkan aku hanya pria biasa yang sederhana. Jadi aku tidak punya keinginan untuk berpacaran dengan dia. tetapi Tuhan berkata lain, selama 1 tahun aku cukup dekat dengannya.berbagi rasa suka, duka, senyum dan tangisan. hingga akhirnya hati ini bersatu cukup dekat.
berkali kali aku coba mengungkapkan perasaan cintaku dengan dia, aku katakan kalau aku mencintainya. tetapi berulangkali rasa cintaku ditolak olehnya. dengan alasan yang saya pikir sangat tidak beralasan. yaitu aku bukan keturunan chinese dan bukan dari keluarga yang kaya, aku tidak punya rumah dan tidak punya mobil juga. Aku merasa hanya sisi materi yang dipandang gadis itu, walaupun aku tahu sesungguhnya dia juga telah jatuh cinta kepadaku.
sudah 10 bulan akhirnya aku mendekati dia, dan terus saja perasaan cintaku dimentahkan olehnya. terkadang aku merasa letih untuk mengejarnya, tetapi entah kenapa ada dorongan roh yang kuat yang membuat aku selalu bertahan untuknya. Apalagi gadis ini selalu menceritakan tetang orang orang yang mengejar dirinya yaitu Andreas- seorang pemilik perusahaan studio photograpi, dan Christian pemilik perusahaan biro wisata. sedangkan aku hanya pegawai swasta rendahan.
Entah kenapa aku selalu mencoba bertahan didalam persaingan cinta yang tidak seimbang ini. aku cuma berpikir klo aku punya Bapa Yang Mahakaya yaitu Bapa di Surga sedangkan mereka cuma punya bapa kaya didunia. Suatu saat aku bertanya padanya dengan cara yang bijak'
Aku : " kalau lo liat, posisi gua, christian dan Andreas yang paling deket dengan hati elo siapa?"
gadis: " sama deketnya (menjawab datar)"
Aku : " kalau posisi belari nih, ibarat hatimu adalah garis finish, posisi gua uda deket belum" (mulai putus harapan)
Gadis: " ngak.. posisi nya sama saja" (masih tetep datar)
Aku: " kalau sama, mendingan aku mundur" ( aku sudah putus asa)
Gadis:" knapa mundur?"
Aku : " ya iyalah, aku mundur. karena aku ngak pumya kendaraan untuk berlari menuju hatimu, sedangkan mereka punya mobil dan perusahaan yang membuat mereka lebih dekat denganmu. sedangkan kalau aku laripun sekuat tenaga ngak bakal menang lawan mobil"
Gadis : (emosi), Ngak... kamu ngak boleh mundur?''
Aku : "knapa?"
Gadis : "pokoknya ngak boleh mundur, kamu uda hampir sampe finish"
jawabannya membuat aku yakin klo posisi ku lebih dekat daripada para pesaing lainnya. sedangkan saat itu aku memilih mundur karena sudah ada gadis lain yang dekat dengan aku. Gadis itu sudah menyatakan perasaannya kepadaku, sedangkan perasaanku masih digantung olehnya. Dia tahu jikalau ada wanita lain yang sedang dekat dengan aku.
hingga akhirnya aku ditujukan oleh sebuah pilihan, gadis mana yang harus aku pilih menjadi kekasihku (lina apa Rika) keduanya sama sama berkacamata, cantik dan berkarisma.
akhirnya aku menyerahkan pilihanku kepada Tuhan, hanya dia yang tahu mana yang terbaik untukku. aku bawa didalam doa dan puasaku. Tuhan menjawab bahwa gadis yang dia pilih akan menjawab saat aku bertanya didepan altar yang kudus.
tiba saatnya tanggal 2 Oktober 2011 aku ikut retret Pewarta yang diadakan oleh komunitas Barnabas. saat itu aku ajak bebarapa temen dekatku (niko, alung. lina dan andi ). Saat malam sesudah ibadat malam, aku tanyakan lagi kepada lina perihal status hubungan kita.
Maka pada malam hari tanggal 4 oktober 2012 dia mau menerima aku sebagai kekasihnya. Hari itu hari yang paling membahagiakan didalam hidupku, akhirnya aku punya pasangan hidup akhirnya ada gadis yang mencintaiku. 
kami pulang dari lembah karmel dengan saling bergandengan tangan sepanjang jalan. seolah-olah takut dilepaskan.
setibanya kami dijakarta siang hari, sorenya dia sms aku, meminta hubungan ini segera berakhir. Dia sangat ketakutan karena hubungan kami beda ras, beda status dia takut di buang oleh keluarganya aku. aku menyadari kalau aku bisa jadi batu sandungan buat masa depannya. akhirnya aku menjawab "iya"
tetapi pagi harinya lina kembali sms meminta supaya hubungan tetap berjalan, karena dia sudah terlanjur mencintai aku. aku merasa bahagia, karena baru kali ini ada yang mencintaiku hingga rela berkurban dibuang keluarganya.
Akupun menjawab Iya...
hingga saat itu kami berpacaran secara sembunyi-sembunyi tak ada satupun anggota keluarganya dan teman-temannya yang tahu kalo kami sudah berpacaran.