Jumat, 07 April 2017

Raksasa di dalam Gulungan Laut mati



Image result for nefilimadalah
Banyak budaya, maupun tradisi yang mengisahkan raksasa dari seluruh penjuru dunia, dari sini penulis melakukan studi literatur berdasarkan semua data yang di dapat secara online, dari beberapa web lokal maupun internasional yang mengisahkan tentang kehidupan para raksasa di dunia. Dan bagaimana cara pandang agama abrahamic1 ( Kristen, Yahudi, islam) melihat sosok raksasa yang tertulis di kitab suci mereka.

Suatu hal pertama yang akan di ungkap adalah pada tahun 1946 di salah gua gua di Qumran2 laut mati di temukan 981 kitab yang id sebut sebagai kitab gulungan kitab laut mati yang merupakan temuan penting abad 20 karena kitab-kitab tersebut merupakan salinan kitab Yahudi kuno pada abad ke 3 SM sampai dengan abad ke 1 SM. Sebagian besar kitab merupakan salinan yang tidak hanya tertulis dalam bahasa aslinya aram melainkan dalam bahasa yunani, ibrani dan nabatea3.

Dalam 15 tahun terakhir, para peneliti dan sejarahwan menyadari betapa pentingnya naskah laut mati yang di temukan di dalam gua gua Qumran. Sejak di ungkap oleh tulisan JM Allegro4 Dalam Bukunya “The Dead Sea Scrolls and Christian Myth” pada tahun 19795, dalam buku tersebut menceritakan literatur budaya yang ada di dalam perjanjian lama dan ajaran-ajaran sebelum perjanjian lama, yang biasanya di gunakan dalam sekte-sekte tertentu pada jaman dahulu. Hingga saat ini isi dari Kitab Gulungan Laut mati tidak bisa di akses secara umum tetapi buku buku yang menceritakan naskah tersebut bisa di akses di dalam perpustakaan umum maupun digital.

Saat ini sudah ditemukan 981 teks naskah laut mati di Khirbet Qumran yang ditemukan antara Tahun 1946 hingga tahun 1956, yang ditemukan sekitar 1 mil dari sebelah barat laut mati di dalam gua gua. Sekarang telah ditemukan 9 kitab lagi yang di temukan oleh Israel Atiquities Authority (IAA)6 pada tahun 2014, banyak teks yang belum dibuka dari tahun awal penemuaanya hingga saat ini. Bagi kalangan sejarahwan kenapa naskah laut mati di anggap penting karena ini merupakan test paling awal yang serupa dalam kitab ibrani canon, deutrokanonika yang merupakan kitab tambahan sehingga merupakan bukti keragaman pemikiran sejak akhir bait suci Yudaisme (Agama Yahudi) yang kedua.7
Bait Suci pertama dibangun oleh salomo pada abad ke 10 SM, bait suci ini di hancurkan oleh Nebudkanezar8 raja babilonia pada tahun 586 SM dan bangsa israel di buang ke tanah pembuangan dan di cerai beraikan. Bait Suci kedua di bangun setelah masa pembuangan ke babel 583 SM dan dilakukan perluasan oleh Herodes agung9 pada Abad 19 M di dalam pengawasan kekaisaran Romawi, yaitu Kaisar Titus10. Bait suci ini dihancurkan oleh bangsa Romawi pada abad ke 70 M. Pada masa ini banyak text-text penting dan naskah-naskah penting terbakar yang merupakan gulungan naskah yang di bawa bangsa israel saat pembuangan kebabel dan di duga juga membawa budaya serta keyakinan dari bangsa babilonia yang tergambar di dalam naskah laut mati .

Naskah laut mati beriupa teks-teks dalam bahasa ibrani, Aram, Yunani dan Nabatea yang berupa perkamen di tulis dalam papirus dan perunggu. Naskah ini di gunakan kemungkinan berkisar tahun 408 SM hingga 318 Masehi, karena pada saat penemuan naskah laut mati juga ditemukan koin perunggu bergambar John Hyrcarnus 11(135SM-104SM) dan berlanjut hingga periode peperangan antara Yahudi dan Romawi (66 M-73M). Naskah yang di temukan di Qurman mencangkup hampir semua kitab ibrani, kecuali kitab Ester 1000 th lebih tua dari naskah Ester yang pernah ditemukan sebelumnya. Para peneliti berusaha membuktikan bahwa naskah di qumran tidak berubah isinya sepereti yang kita miliki hampir 2000 tahun terakhir. Artinya isi dalam alkitab baik perjanjian lama maupun perjanjian baru tidak pernah berubah hingga kini.



Sekte Yahudi Kuno uyang di sebut kaum Essenes12 yang menulis seluruh naskah laut mati secara tradisional dimana saat itu ada teori yang mengatakan bahwa naskah ini di tulis olejh para imam yerusalem, zadok13 atau kelompok yahudi lainnya yang belum diketahui, Tuduhan bahwa vatikan sengaja menyembunyikan informasi tentang naskah laut mati di kemukakan oleh Michael Baigen dan Richard Leigh di dalam “The Dead Sea Scrolls Deception”14 yang diterbitkan tahun 1990-an. Mereka mengatakan bahwa vatican sengaja menutupi teori negatif tentang sejarah awal kekristenan yaitu mitos Yesus yang sengaja di buat oleh Paulus. Tapi argumen ini kurang berkredibilitas karena di dalam naskah laut mati lebih ditujukan kepada religius Yahudi bukan Kristen.

Beberapa naskah Laut Mati sudah mengalami kehancuran ataupun rusak sehingga tidak semua teks berhasil di identifikasi. Naskah yang berhasil diidentifikasi terbagi-bagi menjadi tiga kelompok yaitu: 
  1. Sekitar 40 persen merupakan salinan teks Alkitab Ibrani
  2. Sekitar 30 persen merupakan teks dari Bait Suci Periode Kedua (deutrokanonika) , dan kitab yang tidak dikanonisasi dalam Alkitab Ibrani seperti Kitab Henokh, Yobel, Kitab Tobit, Kebijaksanaan Sirakh, Mazmur 152-155.
  3. Sekitar 30 persen merupakan naskah sektarian sebelumnya yang tidak diketahui dokumen sejarah, menjelaskan aturan dan kepercayaan dari kelompok tertentu atau kelompok Yudaisme yang lebih besar.

Naskah Laut Mati menambahkan substansi dan periode sejarah dimana Kristen dan Rabinik Yudaisme berasal, mengungkapkan salah satu segi dari spiritual diantara berbagai pihak Yudaisme Palestina pada waktu itu, dimana gejolak memuncak dan reinterpretasi kebenaran dari dasar agama Yahudi. Naskah yang ditemukan memiliki format berbeda, diantaranya berisi fragmen kitab Yesaya15, komunitas dan aturan masyarakat, naskah Komentari Kitab Habakuk16, teks Perang, nyanyian syukur, dan Genesis Apocryphon17.

Pada abad pertama dan kedua para Rabinik tidak diizinkan menulis tentang keagamaan untuk diturunkan kepada anak cucu Yahudi, kecuali jika sepenuhnya sesuai dengan ortodoksi18 meskipun beberapa diantaranya disimpan pihak Gereja. Tapi naskah Laut Mati tidak terpengaruh Kristen ataupun para Rabinik Yudaisme, dan bukti yang tertulis didalamnya harus diterbitkan dan akan membuka sejarah baru. Tidak hanya aspek kepercayaan Yahudi tetapi juga seluruh sekte, pengajaran kuno, dan aspirasi komunitas antar perjanjian agama.

Beberapa catatan berbahasa Yunani yang ditemukan di gua 7 berisi ayat-ayat Injil Markus (4 fragmen), Kisah Para Rasul, Surat Roma, Surat 1 Timotius, dan Surat Yakobus, masing-masing 1 fragmen. Disebutkan sejarawan Alkitab, naskah Laut Mati dipenuhi berbagai teori konspirasi, salah satunya menduga bahwa naskah ini sama sekali rekaan dengan meletakkan kisah makhluk langit, ada pula tulisan tentang Nefilim19 yang terkait dengan Kitab Henokh.


Referensi

  • Dead Sea Scrolls Uncovered - First Complete Translation and Interpretation, by Robert Eisenman and Michael Wise.
  • The Dead Sea Scrolls in English, by G Vermes
  • The War Scroll found in Qumran Cave 1, by Eric Matson, image courtesy of wikimedia commons.

1   Dalam ilmu perbandingan agama, agama Abrahamik -- yang sering pula disebut sebagai agama samawi atau agama Ibrahimiyyah – adalah agama-agama yang muncul dari suatu tradisi Semit kuno bersama dan yang ditelusuri oleh para pemeluknya bersumber kepada Abraham atau Ibrahim ("Bapak/Pemimpin banyak orang" Bahasa Ibrani אַבְרָהָם ("Avraham") Bahasa Arab ابراهيم ("Ibrahim"), seorang leluhur bangsa Israel yang kisah hidupnya diceritakan di dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama AlkitabKristen, dan sebagai seorang nabi dalam Kekristenan dan Islam. Istilah "monoteisme padang pasir" kadang-kadang digunakan untuk maksud perbandingan serupa dalam konteks historis, dan sekarang istilah ini dianggap menghina.
   Di dunia ini agama-agama besar yang dianggap agama samawi diantaranya Yahudi, Kristen, dan Islam. Agama-agama Abrahamik mewakili lebih dari setengah dari seluruh pemeluk agama di dunia. Namun, banyak dari para pemeluk agama ini yang menolak pengelompokan agama atau kepercayaan mereka seperti ini dengan alasan bahwa agama mereka pada intinya dan dasarnya mengandung gagasan-gagasan yang berbeda, mengenai Abraham, kitab suci, bahkan konsep ketuhanan dan nama Tuhan dalam masing-masing agama juga berbeda. Saat ini di dunia diperkirakan ada sekitar 3,7 miliar orang pemeluk agama Abrahamik.(https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Abrahamik)
2  Qumran (bahasa Ibrani: חירבת קומראן) adalah nama modern bagi lahan dari suatu biara di Laut Mati. Letaknya adalah 14,4 km sebelah selatan kota Yerikho. Para ahli beranggapan bahwa Qumran adalah tempat tinggal kaum Eseni dan sekaligus juga menjadi pusat aktivitas para kaum Eseni di pesisir Laut Mati. (https://id.wikipedia.org/wiki/Qumran)

3   Bangsa Nabatea adalah salah satu di antara suku-suku Badawi pengembara yang hidup bekelana di Gurun Arab dengan membawa ternak peliharaannya ke tempat-tempat yang memiliki padang rumput dan sumber air.Mereka semakin kenal akan lingkungan tempat tinggalnya seiring berlalunya musim-musim, dan mereka berusaha untuk bertahan hidup sepanjang tahun-tahun buruk manakala curah hujan musiman berkurang. Meskipun bangsa Nabatea mula-mula dianggap sebagai bagian dari peradaban Aram, teori-teori tentang asal-usul Aram mereka kini ditolak oleh para cendekiawan modern. Sebaliknya, bukti-bukti arkeologi, agama, dan bahasa justru memperlihatkan bahwa mereka adalah sebuah suku Arab Utara (https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Nabatea)

4  John Marco Allegro (17 February 1923 – 17 February 1988) was an English archaeologistand Dead Sea Scrolls scholar. He was known as a populariser of the Dead Sea Scrolls through his books and radio broadcasts. He was the editor of some of the most famous and controversial scrolls published, the pesharim. A number of Allegro's later books, including The Sacred Mushroom and the Cross, brought him both popular fame and notoriety, and also destroyed his career. (https://en.wikipedia.org/wiki/John_M._Allegro)
5    https://en.wikipedia.org/wiki/The_Dead_Sea_Scrolls_and_the_Christian_Myth
6    The Israel Antiquities Authority is an independent Israeli governmental authority responsible for enforcing the 1978 Law of Antiquities. The IAA regulates excavation and conservation, and promotes research.
7   https://id.wikipedia.org/wiki/Bait_Allah_(Yerusalem)
8   Nebuchadnezzar II was a Chaldean king of the Neo-Babylonian Empire, who reigned c. 605 BCE – c. 562 BCE. Both the construction of the Hanging Gardens of Babylon and the destruction of Jerusalem's temple are ascribed to him (wikipedia)
9  Herodes yang Agung atau Hordos (Hebrew: הוֹרְדוֹס‎, Hordos, Greek: Ἡρῴδης, Hērōidēs) juga dikenal sebagai Herodes I, adalah seorang raja boneka Romawi yang berkuasa di Yudaea (sekitar 74 SM sekitar 5, 4 atau 1 SM di Yerusalem). Rincian biografinya yang cukup jelas diperoleh dari tulisan sejarawan Yahupada abad pertama Masehi, Yosefus. Bagi banyak orang Kristen, Herodes paling dikenal dari Injil Matius yang melukiskan dalam pasal 2 serangkaian kisah mengenai perbuatannya yang berakhir dengan pembunuhan anak-anak di Betlehem. (https://id.wikipedia.org/wiki/Herodes_yang_Agung)
10 Titus Flavius Vespasianus (lahir 30 Desember 39 meninggal 13 September 81 pada umur 41 tahun) dikenal sebagai kaisar Titus adalah Kaisar Romawi (79-81) dari dinasti Flavia. Ia menjabat dalam periode pendek dan menjadi kaisar pada masa akhir Tahun Empat Kaisar. Ia berkampanye memerangi Yudea dan memulai konstruksi pembangunan Colosseum yang megah. Ia merupakan anak dari Titus Flavius Vespasianus yang sering disebut sebagai kaisar Vespasianus (https://id.wikipedia.org/wiki/Titus_Flavius_Vespasianus)
11 John Hyrcanus II, a member of the Hasmonean dynasty, was for a long time the Jewish High Priest in the 1st century BCE. He was also briefly King of Judea 67–66 BCE and then the ethnarch of Judea probably 47–40 BCE.(https://en.wikipedia.org/wiki/Hyrcanus_II)
12  Eseni (bahasa Inggris: Essenes) adalah nama bagi salah satu sekte Yahudi yang hidup dan berkembang di tepi Laut Mati sejak tahun 65-an SM hingga 70-an M .Kaum Eseni menganggap bahwa dunia telah menjadi sangat jahat dan kotor, sehingga mereka berupaya membentuk komunitas sendiri, di mana mereka dapat menjaga kesucian hidup mereka serta terlindungi dari dunia yang jahat. Mereka percaya bahwa Allah akan segera mengintervensi jalannya dunia ini dan menetapkan pemerintahan Allah yang benar di dunia. Karena itulah, mereka membentuk komunitas yang mandiri di Qumran dan mempraktikkan hidup yang terpisah dari dunia luar. Kaum Eseni memiliki pertentangan yang kuat terhadap kelompok Farisi dan Saduki, di mana kelompok Farisi dianggap oleh mereka kurang mengikuti hukum Taurat secara literer, sedangkan kaum Saduki dianggap sebagai pemimpin-pemimpin agama yang korup dan salah mengerti hukum Tuhan dalam menjalankan kultus Bait Suci (https://id.wikipedia.org/wiki/Eseni)
13 Sadok adalah kaum saduki yang disebut dalam injil, menurut1 Tawarikh 24:3, Zadok adalah keturunan Lewi melalui Harun. Namun, ada pakar modern mengatakan bahwa Zadok adalah keturunan Yebusit. Yebusit itu sendiri adalah penduduk dari salah satu kota yang ditaklukkan oleh Daud. Namanya memperlihatkan kedekatan dengan Melkisedek yang dalam Kitab Kejadian pasal 14 digambarkan sebagai seorang imam dari Yerusalem. Keturunan Zadok menguasai perimaman Yerusalem sampai tahun 171 sM. Pada waktu itu perimaman dikuasai oleh golongan Hasmonea. Para imam Zadok adalah pemimpin pertama dari persekutuan yang dibentuk di Qumran. Nama Saduki mungkin juga dihubungkan dengan Zadok. Zadok beserta keturunannya berhenti menjalankan tugas sebagai imam di istana Salomo sampai kehancurannya pada tahun 587 sM. (https://id.wikipedia.org/wiki/Zadok)
14 The Dead Sea Scrolls Deception is a book by authors Michael Baigent and Richard Leigh. Rejecting the established, scholarly consensus that the Dead Sea scrolls were the work of a marginal Jewish apocalyptic movement, and following primarily the thesis of Robert Eisenman, the authors argue that the Scrolls were the work of Jewish zealots who had much in common with, and may have been identical to, the early followers of Jesus led by his brother James the Just. Their unconventional hypothesis provides a different version of the history of early Christianity and challenges the divinity of Jesus. (https://en.wikipedia.org/wiki/The_Dead_Sea_Scrolls_Deception)
15 Kitab Yesaya merupakan salah satu bagian dalam Perjanjian Lama. Penamaan kitab ini didasarkan pada seorang nabi besar yang hidup di Yerusalem dalam bagian kedua abad kedelapan s.M.. Nama Yesaya diambil dari bahasa Ibrani: ישׁעיהו Yeshayahu atau Yəša‘ăyāhû, yang berarti “Penyelamatan Yahweh(https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Yesaya)
16  Kitab Habakuk ditulis oleh nabi Habakuk, sekitar 605 SM - 586 SM sebelum kerajaan Yehuda berada dalam pembuangan.Kitab ini merupakan kitab kedelapan dari keduabelas kitab nabi-nabi kecil. Penulis kitab ini hidup sezaman dengan seorang nabi yang bernama Yeremia. Ia merupakan seorang nabi yang berasal dari Yehuda (https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Habakuk)

17  The Genesis Apocryphon, originally called the Apocalypse of Lamech and labeled 1QapGen, is one of the original seven Dead Sea Scrolls discovered in Cave 1 near Qumran, a city in the Northwest corner of the Dead Sea. Composed in Aramaic, this document consists of four sheets of leather, and is the least well preserved document of the original seven. The document records pseudepigraphal conversation between the biblical figure Lamech, son of Methuselah, and his son, Noah, as well as first and third person narratives associated with Abraham. It is thought to possibly serve as an example of an expanded and rewritten biblical story. A range of compositional dates for the work have been suggested from the 3rd century BCE to 1st century CE.Palaeography and Carbon-14 Dating were used to identify the age of the documents (https://en.wikipedia.org/wiki/Genesis_Apocryphon)

18  Ortodoksi dalam sebuah ajaran agama artinya adalah "ajaran yang benar", terkadang hal ini diartikan sebagai "ajaran yang lama", "ajaran yang kuno" atau "ajaran yang fundamentalis". (https://id.wikipedia.org/wiki/Ortodoks )

19  Nefilim (bahasa Inggris: Nephilim;bahasa Ibrani: נְפִילִים, ne-fi-lim, bentuk tunggal נָפִיל, Nafíl atau Naphil) adalah orang-orang yang dilahirkan dari hasil perkawinan ketika "anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia" sebelum terjadinya Air Bah raksasa menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen terutama pada Kejadian 6:4. Nama ini juga digunakan untuk merujuk kepada orang-orang raksasa yang menghuni Kanaan pada zaman Musa seperti yang dicatat dalam Bilangan 13:33. Sebuah kata bahasa Ibrani yang serupa dengan penandaan suara huruf hidup yang berbeda dijumpai pada Yehezkiel 32:27 untuk menyebut prajurit-prajurit Filistin yang mati.(https://id.wikipedia.org/wiki/Nefilim)