Banyak
budaya, maupun tradisi yang mengisahkan raksasa dari seluruh penjuru
dunia, dari sini penulis melakukan studi literatur berdasarkan semua
data yang di dapat secara online, dari beberapa web lokal maupun
internasional yang mengisahkan tentang kehidupan para raksasa di
dunia. Dan bagaimana cara pandang agama abrahamic1
( Kristen, Yahudi, islam) melihat sosok raksasa yang tertulis di
kitab suci mereka.
Suatu
hal pertama yang akan di ungkap adalah pada tahun 1946 di salah gua
gua di Qumran2
laut mati di temukan 981 kitab yang id sebut sebagai kitab gulungan
kitab laut mati yang merupakan temuan penting abad 20 karena
kitab-kitab tersebut merupakan salinan kitab Yahudi kuno pada abad ke
3 SM sampai dengan abad ke 1 SM. Sebagian besar kitab merupakan
salinan yang tidak hanya tertulis dalam bahasa aslinya aram melainkan
dalam bahasa yunani, ibrani dan nabatea3.
Dalam
15 tahun terakhir, para peneliti dan sejarahwan menyadari betapa
pentingnya naskah laut mati yang di temukan di dalam gua gua Qumran.
Sejak di ungkap oleh tulisan JM Allegro4
Dalam Bukunya “The Dead Sea Scrolls and Christian Myth” pada
tahun 19795,
dalam buku tersebut menceritakan literatur budaya yang ada di dalam
perjanjian lama dan ajaran-ajaran sebelum perjanjian lama, yang
biasanya di gunakan dalam sekte-sekte tertentu pada jaman dahulu.
Hingga saat ini isi dari Kitab Gulungan Laut mati tidak bisa di akses
secara umum tetapi buku buku yang menceritakan naskah tersebut bisa
di akses di dalam perpustakaan umum maupun digital.
Saat
ini sudah ditemukan 981 teks naskah laut mati di Khirbet Qumran yang
ditemukan antara Tahun 1946 hingga tahun 1956, yang ditemukan sekitar
1 mil dari sebelah barat laut mati di dalam gua gua. Sekarang telah
ditemukan 9 kitab lagi yang di temukan oleh Israel Atiquities
Authority (IAA)6
pada tahun 2014, banyak teks yang belum dibuka dari tahun awal
penemuaanya hingga saat ini. Bagi kalangan sejarahwan kenapa naskah
laut mati di anggap penting karena ini merupakan test paling awal
yang serupa dalam kitab ibrani canon, deutrokanonika yang merupakan
kitab tambahan sehingga merupakan bukti keragaman pemikiran sejak
akhir bait suci Yudaisme (Agama Yahudi) yang kedua.7
Bait
Suci pertama dibangun oleh salomo pada abad ke 10 SM, bait suci ini
di hancurkan oleh Nebudkanezar8
raja babilonia pada tahun 586 SM dan bangsa israel di buang ke tanah
pembuangan dan di cerai beraikan. Bait Suci kedua di bangun setelah
masa pembuangan ke babel 583 SM dan dilakukan perluasan oleh Herodes
agung9
pada Abad 19 M di dalam pengawasan kekaisaran Romawi, yaitu Kaisar
Titus10.
Bait suci ini dihancurkan oleh bangsa Romawi pada abad ke 70 M. Pada
masa ini banyak text-text penting dan naskah-naskah penting terbakar
yang merupakan gulungan naskah yang di bawa bangsa israel saat
pembuangan kebabel dan di duga juga membawa budaya serta keyakinan
dari bangsa babilonia yang tergambar di dalam naskah laut mati .
Naskah
laut mati beriupa teks-teks dalam bahasa ibrani, Aram, Yunani dan
Nabatea yang berupa perkamen di tulis dalam papirus dan perunggu.
Naskah ini di gunakan kemungkinan berkisar tahun 408 SM hingga 318
Masehi, karena pada saat penemuan naskah laut mati juga ditemukan
koin perunggu bergambar John Hyrcarnus 11(135SM-104SM)
dan berlanjut hingga periode peperangan antara Yahudi dan Romawi (66
M-73M). Naskah yang di temukan di Qurman mencangkup hampir semua
kitab ibrani, kecuali kitab Ester 1000 th lebih tua dari naskah
Ester yang pernah ditemukan sebelumnya. Para peneliti berusaha
membuktikan bahwa naskah di qumran tidak berubah isinya sepereti yang
kita miliki hampir 2000 tahun terakhir. Artinya isi dalam alkitab
baik perjanjian lama maupun perjanjian baru tidak pernah berubah
hingga kini.
Sekte
Yahudi Kuno uyang di sebut kaum
Essenes12
yang menulis seluruh naskah laut mati secara tradisional dimana saat
itu ada teori yang mengatakan bahwa naskah ini di tulis olejh para
imam yerusalem, zadok13
atau kelompok yahudi lainnya yang belum diketahui, Tuduhan
bahwa vatikan sengaja menyembunyikan informasi tentang naskah laut
mati di kemukakan oleh Michael Baigen dan Richard Leigh di dalam “The
Dead Sea Scrolls Deception”14
yang diterbitkan tahun 1990-an. Mereka mengatakan bahwa vatican
sengaja menutupi teori negatif tentang sejarah
awal kekristenan yaitu mitos Yesus yang sengaja di buat oleh Paulus.
Tapi argumen ini kurang berkredibilitas karena di dalam naskah laut
mati lebih ditujukan kepada religius Yahudi bukan Kristen.
Beberapa
naskah Laut Mati sudah mengalami kehancuran ataupun rusak sehingga
tidak semua teks berhasil di identifikasi. Naskah yang berhasil
diidentifikasi terbagi-bagi
menjadi tiga kelompok yaitu:
-
Sekitar 40 persen merupakan salinan teks Alkitab Ibrani
-
Sekitar 30 persen merupakan teks dari Bait Suci Periode Kedua (deutrokanonika) , dan kitab yang tidak dikanonisasi dalam Alkitab Ibrani seperti Kitab Henokh, Yobel, Kitab Tobit, Kebijaksanaan Sirakh, Mazmur 152-155.
-
Sekitar 30 persen merupakan naskah sektarian sebelumnya yang tidak diketahui dokumen sejarah, menjelaskan aturan dan kepercayaan dari kelompok tertentu atau kelompok Yudaisme yang lebih besar.
Naskah
Laut Mati menambahkan substansi dan periode sejarah dimana Kristen
dan Rabinik Yudaisme berasal, mengungkapkan salah satu segi dari
spiritual diantara berbagai pihak Yudaisme Palestina pada waktu itu,
dimana gejolak memuncak dan reinterpretasi kebenaran dari dasar agama
Yahudi. Naskah yang ditemukan memiliki format berbeda, diantaranya
berisi fragmen kitab Yesaya15,
komunitas dan aturan masyarakat, naskah Komentari Kitab Habakuk16,
teks Perang, nyanyian syukur, dan Genesis Apocryphon17.
Pada
abad pertama dan kedua para Rabinik tidak diizinkan menulis tentang
keagamaan untuk diturunkan kepada anak cucu Yahudi, kecuali jika
sepenuhnya sesuai dengan ortodoksi18
meskipun beberapa diantaranya disimpan pihak Gereja. Tapi naskah
Laut Mati tidak
terpengaruh Kristen ataupun para Rabinik Yudaisme, dan bukti yang
tertulis didalamnya harus diterbitkan dan akan membuka sejarah baru.
Tidak hanya aspek kepercayaan Yahudi tetapi juga seluruh sekte,
pengajaran kuno, dan aspirasi komunitas antar perjanjian agama.
Beberapa
catatan berbahasa Yunani yang ditemukan di gua 7 berisi ayat-ayat
Injil Markus (4 fragmen), Kisah Para Rasul, Surat Roma, Surat 1
Timotius, dan Surat Yakobus, masing-masing 1 fragmen. Disebutkan
sejarawan Alkitab, naskah Laut Mati dipenuhi berbagai teori
konspirasi, salah satunya menduga bahwa naskah ini sama sekali rekaan
dengan meletakkan kisah makhluk langit, ada pula tulisan tentang
Nefilim19
yang terkait dengan Kitab Henokh.
Referensi
-
Dead Sea Scrolls Uncovered - First Complete Translation and Interpretation, by Robert Eisenman and Michael Wise.
-
The Dead Sea Scrolls in English, by G Vermes
-
The War Scroll found in Qumran Cave 1, by Eric Matson, image courtesy of wikimedia commons.
1 Dalam
ilmu
perbandingan agama,
agama
Abrahamik --
yang sering pula disebut sebagai agama
samawi atau
agama
Ibrahimiyyah –
adalah agama-agama
yang muncul dari suatu tradisi Semit
kuno
bersama dan yang ditelusuri oleh para pemeluknya bersumber kepada
Abraham
atau
Ibrahim
("Bapak/Pemimpin
banyak orang" Bahasa
Ibrani אַבְרָהָם
("Avraham")
Bahasa
Arab
ابراهيم
("Ibrahim"),
seorang leluhur
bangsa
Israel
yang
kisah hidupnya diceritakan di dalam Alkitab
Ibrani
dan
Perjanjian
Lama
AlkitabKristen,
dan sebagai seorang nabi dalam Kekristenan
dan
Islam.
Istilah "monoteisme
padang pasir"
kadang-kadang digunakan untuk maksud perbandingan serupa dalam
konteks historis, dan sekarang istilah ini dianggap menghina.
Di
dunia ini agama-agama besar yang dianggap agama samawi diantaranya
Yahudi,
Kristen,
dan Islam.
Agama-agama Abrahamik mewakili lebih dari setengah dari seluruh
pemeluk agama di dunia. Namun, banyak dari para pemeluk agama ini
yang menolak pengelompokan agama atau kepercayaan mereka seperti ini
dengan alasan bahwa agama mereka pada intinya dan dasarnya
mengandung gagasan-gagasan yang berbeda, mengenai Abraham, kitab
suci, bahkan konsep ketuhanan dan nama Tuhan dalam masing-masing
agama juga berbeda. Saat ini di dunia diperkirakan ada sekitar 3,7
miliar orang pemeluk agama
Abrahamik.(https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Abrahamik)
2 Qumran
(bahasa
Ibrani:
חירבת
קומראן)
adalah nama modern bagi lahan dari suatu biara di Laut
Mati.
Letaknya
adalah 14,4 km sebelah selatan kota Yerikho.
Para
ahli beranggapan bahwa Qumran adalah tempat tinggal kaum Eseni
dan
sekaligus juga menjadi pusat aktivitas para kaum Eseni
di
pesisir Laut Mati. (https://id.wikipedia.org/wiki/Qumran)
3 Bangsa
Nabatea
adalah
salah satu di antara suku-suku Badawi pengembara yang hidup bekelana
di Gurun
Arab
dengan
membawa ternak peliharaannya ke tempat-tempat yang memiliki padang
rumput dan sumber air.Mereka semakin kenal akan lingkungan tempat
tinggalnya seiring berlalunya musim-musim, dan mereka berusaha untuk
bertahan hidup sepanjang tahun-tahun buruk manakala curah hujan
musiman berkurang.
Meskipun
bangsa Nabatea mula-mula dianggap sebagai bagian dari peradaban
Aram, teori-teori tentang asal-usul Aram
mereka
kini ditolak oleh para cendekiawan modern. Sebaliknya, bukti-bukti
arkeologi, agama, dan bahasa justru memperlihatkan bahwa mereka
adalah sebuah suku
Arab
Utara
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Nabatea)
4 John
Marco Allegro (17
February 1923 – 17 February 1988) was an English archaeologistand
Dead
Sea Scrolls
scholar.
He was known as a populariser of the Dead Sea Scrolls through his
books and radio broadcasts. He was the editor of some of the most
famous and controversial scrolls published, the pesharim.
A number of Allegro's later books, including The
Sacred Mushroom and the Cross,
brought him both popular fame and notoriety, and also destroyed his
career.
(https://en.wikipedia.org/wiki/John_M._Allegro)
5 https://en.wikipedia.org/wiki/The_Dead_Sea_Scrolls_and_the_Christian_Myth
6 The
Israel Antiquities Authority is an independent Israeli governmental
authority responsible for enforcing the 1978 Law of Antiquities. The
IAA regulates excavation and conservation, and promotes research.
7 https://id.wikipedia.org/wiki/Bait_Allah_(Yerusalem)
8 Nebuchadnezzar
II was a Chaldean king of the Neo-Babylonian Empire, who reigned c.
605 BCE – c. 562 BCE. Both the construction of the Hanging Gardens
of Babylon and the destruction of Jerusalem's temple are ascribed to
him (wikipedia)
9 Herodes
yang Agung atau
Hordos
(Hebrew:
הוֹרְדוֹס,
Hordos,
Greek: Ἡρῴδης, Hērōidēs)
juga dikenal sebagai Herodes
I,
adalah seorang raja
boneka
Romawi yang berkuasa di Yudaea
(sekitar
74
SM
–
sekitar 5,
4
atau
1
SM
di
Yerusalem). Rincian biografinya yang cukup jelas diperoleh dari
tulisan sejarawan Yahupada abad pertama Masehi, Yosefus.
Bagi banyak orang Kristen, Herodes paling dikenal dari Injil
Matius
yang
melukiskan dalam pasal
2
serangkaian
kisah mengenai perbuatannya yang berakhir dengan pembunuhan
anak-anak di Betlehem.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Herodes_yang_Agung)
10 Titus
Flavius Vespasianus (lahir
30
Desember
39
–meninggal
13
September
81
pada
umur 41 tahun) dikenal sebagai kaisar Titus
adalah
Kaisar
Romawi
(79-81)
dari dinasti
Flavia.
Ia menjabat dalam periode pendek dan menjadi kaisar pada masa akhir
Tahun Empat Kaisar. Ia berkampanye memerangi Yudea dan memulai
konstruksi pembangunan Colosseum yang megah. Ia merupakan anak dari
Titus Flavius Vespasianus yang sering disebut sebagai kaisar
Vespasianus
(https://id.wikipedia.org/wiki/Titus_Flavius_Vespasianus)
11 John
Hyrcanus II, a member of the Hasmonean dynasty, was for a long time
the Jewish High Priest in the 1st century BCE. He was also briefly
King of Judea 67–66 BCE and then the ethnarch of Judea probably
47–40 BCE.(https://en.wikipedia.org/wiki/Hyrcanus_II)
12 Eseni
(bahasa
Inggris:
Essenes)
adalah nama bagi salah satu sekte Yahudi
yang
hidup dan berkembang di tepi Laut
Mati
sejak
tahun 65-an SM hingga 70-an M
.Kaum
Eseni menganggap bahwa dunia telah menjadi sangat jahat dan kotor,
sehingga mereka berupaya membentuk komunitas sendiri, di mana mereka
dapat menjaga kesucian hidup mereka serta terlindungi dari dunia
yang jahat.
Mereka
percaya bahwa Allah
akan
segera mengintervensi jalannya dunia ini dan menetapkan pemerintahan
Allah yang benar di dunia. Karena itulah, mereka membentuk komunitas
yang mandiri di Qumran dan mempraktikkan hidup yang terpisah dari
dunia luar.
Kaum
Eseni memiliki pertentangan yang kuat terhadap kelompok Farisi
dan
Saduki,
di mana kelompok Farisi dianggap oleh mereka kurang mengikuti hukum
Taurat secara literer, sedangkan kaum Saduki dianggap sebagai
pemimpin-pemimpin agama yang korup dan salah mengerti hukum Tuhan
dalam menjalankan kultus Bait
Suci
(https://id.wikipedia.org/wiki/Eseni)
13 Sadok
adalah kaum saduki yang disebut dalam injil, menurut1
Tawarikh
24:3,
Zadok adalah keturunan Lewi
melalui
Harun.
Namun, ada pakar modern mengatakan bahwa Zadok adalah keturunan
Yebusit. Yebusit itu sendiri adalah penduduk dari salah satu kota
yang ditaklukkan oleh Daud. Namanya memperlihatkan kedekatan dengan
Melkisedek
yang
dalam Kitab
Kejadian
pasal
14
digambarkan
sebagai seorang imam dari Yerusalem.
Keturunan Zadok menguasai perimaman Yerusalem sampai tahun 171 sM.
Pada waktu itu perimaman dikuasai oleh golongan Hasmonea. Para imam
Zadok adalah pemimpin pertama dari persekutuan yang dibentuk di
Qumran.
Nama Saduki
mungkin
juga dihubungkan dengan Zadok. Zadok beserta keturunannya berhenti
menjalankan tugas sebagai imam di istana Salomo sampai kehancurannya
pada tahun 587 sM.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Zadok)
14 The
Dead Sea Scrolls Deception
is
a book by authors Michael
Baigent
and
Richard
Leigh.
Rejecting the established, scholarly consensus that the Dead
Sea scrolls
were
the work of a marginal Jewish apocalyptic movement, and following
primarily the thesis of Robert
Eisenman,
the authors argue that the Scrolls were the work of Jewish zealots
who had much in common with, and may have been identical to, the
early followers of Jesus
led
by his brother James
the Just.
Their unconventional hypothesis provides a different version of the
history
of early Christianity
and
challenges the divinity of Jesus.
(https://en.wikipedia.org/wiki/The_Dead_Sea_Scrolls_Deception)
15 Kitab
Yesaya merupakan
salah satu bagian dalam Perjanjian Lama. Penamaan kitab ini
didasarkan pada seorang nabi besar yang hidup di Yerusalem
dalam
bagian kedua abad kedelapan s.M.. Nama Yesaya
diambil
dari bahasa Ibrani:
ישׁעיהו
Yeshayahu
atau
Yəša‘ăyāhû,
yang berarti “Penyelamatan Yahweh”
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Yesaya)
16 Kitab
Habakuk ditulis
oleh nabi Habakuk,
sekitar 605 SM - 586 SM sebelum kerajaan Yehuda
berada
dalam pembuangan.Kitab ini merupakan kitab kedelapan dari keduabelas
kitab nabi-nabi
kecil.
Penulis kitab ini hidup sezaman dengan seorang nabi yang bernama
Yeremia.
Ia
merupakan seorang nabi
yang
berasal dari Yehuda
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Habakuk)
17 The
Genesis
Apocryphon,
originally called the Apocalypse
of Lamech and
labeled 1QapGen,
is one of the original seven Dead
Sea Scrolls
discovered
in Cave
1
near
Qumran,
a city in the Northwest corner of the Dead Sea. Composed in Aramaic,
this document consists of four sheets of leather, and is the least
well preserved document of the original seven.
The
document records pseudepigraphal
conversation
between the biblical
figure
Lamech,
son of Methuselah,
and his son, Noah,
as well as first and third person narratives associated with
Abraham.
It is thought to possibly serve as an example of an expanded and
rewritten biblical story. A range of compositional dates for the
work have been suggested from the 3rd century BCE to 1st century
CE.Palaeography and Carbon-14 Dating were used to identify the age
of the documents
(https://en.wikipedia.org/wiki/Genesis_Apocryphon)
18 Ortodoksi
dalam
sebuah ajaran agama artinya adalah "ajaran yang benar",
terkadang hal ini diartikan sebagai "ajaran yang lama",
"ajaran yang kuno" atau "ajaran yang fundamentalis".
(https://id.wikipedia.org/wiki/Ortodoks
)
19 Nefilim
(bahasa
Inggris:
Nephilim;bahasa
Ibrani:
נְפִילִים,
ne-fi-lim,
bentuk tunggal נָפִיל,
Nafíl
atau
Naphil)
adalah orang-orang yang dilahirkan dari hasil perkawinan ketika
"anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia"
sebelum terjadinya Air
Bah raksasa
menurut
catatan Alkitab
Ibrani
dan
Perjanjian
Lama
di
Alkitab
Kristen
terutama
pada Kejadian
6:4.
Nama ini juga digunakan untuk merujuk kepada orang-orang raksasa
yang menghuni Kanaan
pada
zaman Musa
seperti
yang dicatat dalam Bilangan
13:33.
Sebuah kata bahasa
Ibrani
yang
serupa dengan penandaan suara
huruf hidup
yang
berbeda dijumpai pada Yehezkiel
32:27
untuk
menyebut prajurit-prajurit Filistin
yang
mati.(https://id.wikipedia.org/wiki/Nefilim)