Rabu, 18 Agustus 2010

retret awal

Aku selalu punya keinginan buat ikut retret. Tidak disangka retret ku yang pertama aku bersama dengan keluargaku.. Aku membawa papa, mama, mertua cicik dan cicik. Untuk awal yang pertama lumayan cukup.. pertama yang tadinya papa selalu mengeluh kalo tidak akan kuat kalo perjalanan macet jadi begitu optimis dan percaya diri bahwa dia mampu. Tadinya mama yang begitu takut kalo dia bakalan pusing kalo macet juga jadi optimis. Beda dengan mertua cicik dan cicik, mereka punya pandangan ketakutan sendiri waktu begitu diharuskan untuk ikut retret ini.
Kami berangkat hari kamis pukul 15.00wib. aku mengendarain mobil sendiri dengan maksud biar fleksibel kalo kami cape bisa istirahat. Perjalanan kami tempuh dengan waktu 5 jam, yang seharusnya 2-3 jam. Kami mengambil jalan belakang supaya tidak kena macet malahan kena macet. Banyak rintangan Yesus untuk bertemu dengan Mu. Tapi kami tahu engkau menjaga kami, engkau telah menunggu kami disana. Terima Kasih, Yesus.
Begitu kami sampai, kami pikir kami bisa mandi, istirahat dan mengikuti misa tapi ternyata keadaan berubah, kami sampai sana jam19.00wib. “Kami telat! Telat? Kok bisa siii padahal tinggal sedikit lagi.. sayang yah… tapi mau gimana lagi..” Tetap berjuang itu motto kami saat itu buat mencari kamar karena jalanan gelap. Kami tidak membawa senter. Sambil menenteng tas kami mencari kamar. Kamar kami jauh di belakang dan berada di lantai 2. Roh kudus bimbinglah kami. Amin.
Oh iya, tahu tidak, sebenarnya waktu aku datang ketempat retret punggung ku sakit, tidak tahu kenapa. Ku lihat tidak memar tapi rasanya seperti di tendang orang. Aneh tapi nyata. Waktu itu aku mencoba menyembuhkan diri ku sendiri dengan cara berdoa, memohon kesembuhan kepada Bunda Maria melalaui air suci Nya, penyerahan diri total akan kesembuhan Nya. Syukur luar biasa aku disembuhkan, aku sembuh total. Syukur kepada Yesus, Bunda Maria.. hal ini sempat aku sharing kan ke keluargaku tapi mereka seperti tidak percaya.. ah roh kudus belum menjamah mereka sehingga iman mereka belum lah besar.
Acara pertama kami ikuti dengan antutias.. ngantuk dan cape sii tapi kami masing-masing mempunyai tekad dan tujuan yang sama, penyembahan, pemulihan dan pencurahan roh kudus..
Ajaran kami ikuti, dari kami harus bangun pagi pukul 4.30, selesai pukul 5, dan harus jalan salib pukul 6kurang dengan semangat tinggi. Dan begitupun dengan hari selanjutnya ternyata tidak menyurutkan kami untuk menerima curahan roh kudus mu, Yesus. Kami semua terjamah, luar biasa.. Kami merasakan roh kudus kami kau perbaharui.. Terima kasih Yesus. Puji syukur atas kebaikan Mu kepada kami semua.
Disana aku bertemu dengan frater Hiro, dialah yang membuka pandangan ku terhadap yang seharusnya aku tidak ungkapan ke orang lain yang tidak bisa merasakan hal yang sama seperti aku. Dia mengatakan kalo aku jangan sampai terlena dengan keadaan itu.. pertama si aku kaget, kok dia tahu aku bisa melihat dan merasakan hal lain. Tapi ternyata roh kudus lah yang membimbingnya. Karena dia tidak lagi merasa kedekatan kehadiran Yesus, sedekat dulu waktu bisa dipilih menjadi mempelai Nya. Dia tetap bisa melayani umatnya tapi dia tidak merasakan kehadiran Yesus. Hanya cinta dan kasih Yesus yang membuat dia tetap menjadi frater hingga saat ini. Kesaksian itu begitu mengungah diriku. Dia hanya mengatakan jangan pernah takut kalau kamu tidak bisa merasakan kehadiran Nya tapi tetaplah yakin dan percaya kalo Dia selalu ada di dirimu dan kasih dan cinta Nya selalu bersama kamu. Sungguh mulia sekali tugas frater itu.. pada saat dia mengucapkan kata-kata ini, matanya berkaca-kaca tanda sebagai ungkapan dia yang paling dalam bahwa dia sungguh merasakan kasih dan cinta Allah yang luar biasa. Yesus, tolong jangan pernah tinggal kan aku. Biarkan aku bisa merasakan kehadiran diri Mu dan merasakan kasih dan cinta Mu yang tiada habis-habisnya. Terima kasih Yesus ku. Engkau lah Allahku, Bapa ku yang bertahta selama-lamanya. Amin.
Bukan hanya aku yang mendapatkan bimbingan dari frater Hiro, tapi seluruh keluarga ku bertemu dengan nya. Satu persatu kami di jamah.. papa ku resting.. wau sungguh luar biasa bukan? Mamaku yang takut pun mulai memanggil nama Yesus sebagai sumber kekuatannya. Amin Yesus. Amin.
Retret ditutup dengan misa yang di pimpin oleh romo Yohanes.. Romo engkau begitu berkharisma.. wajahmu melegakan kami yang sedang galau. Terima kasih Yesus karena engkau begitu baik telah membimbing kami.
Air suci yang tadinya mereka tidak percayain bisa menyembuhkan sakit penyakit, sekarang stelah di sembuhkan, di jamah mereka percaya.
Oh iya satu lagi yang aneh sekali, karena tidak membawa tempat air yang cukup kami membeli botol yang dijajakan di depan kami, botol-botol tersebut bau kaporit tapi apa yang terjadi begitu air suci Bunda maria masuk ke dalam botol tersebut, air itu menjadi harum. Sungguh luar biasa Bunda, Terima kasih sekali lagi atas mujijat mu sehingga kami boleh menjadi saksi bagi Mu.
Kami pulang dengan kerinduan masing-masing untuk kembali kesana dengan mendapatkan bimbingan, pembentukan, jamahan baru. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar