Kamis, 27 Oktober 2011

injil-ijil apokrip

infancy Gospel of Thomas
Injil ini diperkirakan ditulis pada permulaan abad ke-2. Cerita-cerita yang diceritakan memberikan informasi tentang aktivitas-aktivitas Yesus yang dimulai pada usia yang masih muda. Injil ini berisikan cerita-cerita mujizat yang dilakukan oleh Yesus pada masa umur 5 sampai 12 tahun. Yesus dilukiskan sebagai anak yang sudah memiliki kemaha-tahuan dan kemaha-kuasaan. Misalnya, Yesus membuat burung pipit dari tanah liat dan menghidupkannya. Ia menyembuhkan yang terluka, membangkitkan yang mati, menyelamatkan saudaranya dari gigitan ular yang mematikan, membantu usaha keluarga dengan melakukan mujizat, dan juga menunjukkan superioritas dalam pengetahuan dibandingkan dengan guru-guru-Nya,
Selain melakukan mujizat untuk tujuan baik, Yesus juga digambarkan sebagai anak yang dimanja, tidak bisa dikontrol, dan adakalanya jahat dalam menggunakan mujizat. Sebagai contoh, ia membunuh seorang anak laki-laki hanya karena menyenggol bahunya, menyebabkan orang lain yang mengolok-olok dia menjadi buta, membunuh guru-Nya yang menghukum Dia, juga mengancam bapaknya sendiri.

Injil Petrus
Injil ini ditemukan pada tahun 1886 di Akhmim, Mesir. Yang ditemukan adalah dalam bentuk fragmen yang tidak lengkap, tidak ada nama atau judul, karena pendahuluan dan penutupnya tidak ditemukan. Kitab ini disebut Injil Petrus karena kalimat terakhirnya menunjukkan pengakuan dalam bentuk orang pertama oleh seseorang yang bernama Petrus ("I, Simon Peter"). Injil ini mungkin berasal dari pertengahan abad ke-2.
Injil ini berisikan narasi yang dimulai pada akhir masa hidup Yesus di dunia, mencakup penyaliban, penguburan dan kebangkitan-Nya. Injil ini menekankan bahwa orang-orang Yahudi yang bertanggung jawab terhadap kematian Yesus. Hal ini terlihat ketika mereka menolak untuk membasuh tangan, seperti halnya yang dilakukan Pilatus. Herodes diceritakan ikut berpartisipasi dalam mengadili Yesus dan memerintahkan penyaliban untuk dilaksanakan oleh orang-orang Yahudi.
Pada waktu disalibkan, Yesus dilukiskan tenang dan tidak merasakan sakit apa-apa. Hal ini mungkin terkait dengan pandangan Docetism, yakni Yesus bukan manusia sejati maka Ia tidak merasakan kesakitan seperti seorang manusia. Teriakan Yesus di kayu salib adalah "My power, O power, you have forsaken me" (5:19) menunjukkan elemen ilahi telah meninggalkan Yesus sebelum Ia mati. Tampaknya ini ada kaitan dengan pandangan Gnostiksisme.
Cerita tentang penguburan Yesus diberikan lebih terinci. Begitu juga dengan cerita tentang kebangkitan-Nya yang digambarkan luar biasa di mana dua malaikat turun dan masuk ke dalam kubur Yesus lalu ketiganya keluar dari kubur. Yesus digambarkan secara luar biasa. Di belakang mereka ada salib yang mengikuti. Ada suara dari sorga berkata: "Have you preached to those who are asleep?" Salib itu menjawab, "Ya."

Injil Thomas
Injil ini ditemukan pada waktu penemuan naskah-naskah Nag Hamadi di Mesir pada tahun 1945. Salinan yang ditemukan adalah dalam bahasa Koptik, aslinya mungkin dalam bahasa Yunani. Kemungkinan besar ditulis pada abad ke-2. Judulnya ditulis di bagian akhir: "The Gospel of Thomas." Injil ini dimulai dengan tulisan: "These are the secret sayings which the living Jesus spoke and which Didymus Judas Thomas wrote down."
Injil ini mencatat kata-kata Yesus Kristus yang rahasia dan tersembunyi yang disampaikan secara privat kepada Tomas dan murid-murid lain. Tomas adalah murid yang favorit, yang dapat mengerti Yesus secara lebih mendalam daripada murid yang lain. Tidak mirip Injil Kanonikal karena tidak ada tema, tindakan Yesus, penyaliban, kebangkitan. Injil ini berisikan 114 ucapan Yesus Kristus, dalam berbagai bentuk. Sebagian besar ucapan Yesus dimulai dengan kalimat "Yesus berkata..." Kumpulan ucapan Yesus ini tidak diorganisir dengan pola tertentu, tampaknya lebih bersifat random.
Lebih dari setengah ucapan-ucapan yang ada di Injil ini memiliki kemiripan dengan yang ditemukan di Injil-Injil Kanonikal. Tapi banyak ucapan yang tidak sama sekali sama dengan yang kita temukan dari bibir Yesus di Injil-Injil PB.
Injil ini tampaknya mendukung pengajaran Gnostiksisme. Misalnya, dalam ucapan no 1 dikatakan bahwa cara untuk mendapatkan hidup (kekal) adalah melalui menemukan arti yang sesungguhnya dari apa yang ditulis oleh Tomas. Ucapan-ucapan itu bersifat rahasia (tidak terbuka untuk umum melainkan untuk mereka yang tahu). Pengajaran Gnostiksisme juga terlihat di ucapan 18, 22, 29, 49-50, 83-84. Yesus jelas digambarkan sebagai "a revealer of secret teaching who brings salvation by his teaching alone" (bnd. ucapan 27, 28, 56, 62, 80, 111). Maka orang memasuki kerajaan Allah dengan self-knowledge (bnd. ucapan 3, 49, 50, 113). Ucapan Yesus yang aneh dikatakan dalam ucapan terakhir: "every woman who makes herself male will enter the kingdom of heaven" (114).

Injil Maria
Injil ini menceritakan tentang Maria (Magdalena) yang memberitahukan kepada para murid mengenai wahyu-wahyu yang Yesus berikan kepada-Nya (ini ciri khas karya Gnostik, yakni pewahyuan secara khusus kepada orang tertentu). Andreas dan Petrus meragukan bahwa Maria mengatakan kebenaran karena pengajarannya itu berbeda dengan yang mereka sendiri telah terima. Maria menangis, sedih karena mereka berpikir bahwa ia salah menyajikan kata-kata Yesus. Lewi menegur Petrus, membela Maria dan mendorong para murid untuk memberitakan Injil. Maka para murid pergi dan Injil ini berakhir.
Kelompok di belakang penulisan Injil Maria berusaha untuk membela pengajaran-pengajarannya dan (mungkin) hak wanita untuk menjadi guru. Hal ini bisa terjadi karena adanya pertentangan dalam kekristenan Gnostik, antara guru-guru pria dan wanita, dan teks-teks seperti ini ditulis untuk mendukung atau menggantikan guru-guru wanita. Selain itu penulis Injil ini sangat sadar akan reaksi gereja ortodoks terhadap gagasan-gagasan yang disingkapkan lewat Wahyu yang diberikan kepada Maria (perhatikan respon Andreas: "Gagasan-gagasan ini terlalu berbeda dari yang pernah kita ketahui").
Dalam novel DaVinci Code, ada dugaan bahwa Yesus dan Maria adalah kekasih. Hal ini berdasarkan apa yang dikatakan di Injil Maria: "Sister, we know that you were much loved by the Savior, as no other woman." Tapi teks ini tidak jelas dan tidak eksplisit menunjukkan bahwa Yesus menikah dengan Maria Magdalena.

Injil Yudas
Injil Yudas sebenarnya ditemukan pada tahun 70-an (1978) di El Minya, Mesir, tapi "hilang" dalam dunia bawah tanah milik para pedagang barang antik. Setelah pada akhirnya didapatkan oleh pihak yang lebih bertanggung jawab pada tahun 2001, maka dimulai pekerjaan restorasi naskah yang sudah dalam keadaan hancur. Selesainya restorasi dan terjemahan diumumkan oleh National Geographic Society dalam suatu news conference di Washington D.C. pada 6 April 2006. Lalu diikuti dengan tayangan "Gospel of Judas" di National Geographic Channel pada 9 April 2006.
Isi Injil ini bukan seperti keempat Injil Kanonikal yang berupa narasi, karena berisikan bentuk dialog antara Yesus dan Yudas serta antara Yesus dan 12 murid-Nya tanpa kaitan dengan narasi. Dialog-dialog ini menjadi kerangka di mana penulisnya dapat menyampaikan ajaran Gnostiksisme. Injil Yudas mengklaim dirinya sebagai "the secret account of the revelation that Jesus spoke in conversation with Judas Iscariot." Jadi pembicaraan antara Yesus dan Yudas adalah sesuatu yang bersifat rahasia. Ini adalah ciri khas literatur Gnostiksisme.
Yudas Iskariot digambarkan sebagai murid Yesus yang terbesar. Hanya Yudas sendiri yang dapat menerima pengajaran dan wahyu yang mendalam dari Yesus Kristus. Para murid yang lain tampaknya tidak mengerti siapakah Yesus dan dari mana Ia datang. Hanya Yudas yang mengerti. Maka Yesus menjanjikan kepadanya untuk menyingkapkan "the mysteries of the kingdom."
Kalau Injil-Injil Kanonikal mengungkapkan bahwa Yudas mengkhianati Yesus dengan imbalan uang, Injil Yudas menafsirkan tindakan ini secara positif karena menyebutkan bahwa Yesus meminta agar dikhianati untuk membebaskan jiwa dari badannya. Jadi bukan tindakan pengkhianatan, tetapi tindakan ketaatan pada instruksi Yesus sendiri. Kalimat yang terkenal dalam injil ini adalah perkataan Yesus kepada Yudas: "But you will exceed all of them. For you will sacrifice the man that clothes me." Dalam menyerahkan Kristus, ia melakukan perintah pemimpinnya, dengan mengetahui betul nasib yang akan dipikulnya sendiri. Yesus memperingatkannya, "You shall be cursed for generations." Kematian bagi Yesus merupakan sarana pembebasan diri dari eksistensi ragawi, yang memungkinkan dia untuk kembali ke kediaman surgawinya. Dengan mengkhianati Yesus, Yudas sebenarnya justru telah membantu sahabatnya itu untuk melepaskan tubuh ragawinya, dan membebaskan diri sejatinya, roh ilahi.
Injil ini diakhiri dengan mendadak dengan catatan bahwa Yudas menerima uang dan menyerahkan Yesus kepada orang-orang yang menangkap-Nya. Injil Yudas tidak menceritakan apa-apa lagi setelah penangkapan Kristus.

Mengapa Injil-Injil Apokrifa tidak masuk Kanon Perjanjian Baru?
Mencermati kitab-kitab mana yang masuk dalam Alkitab dan bagaimana kita bisa mengetahuinya disebut kanonisasi. Ini proses yang melibatkan sejarah yang panjang dan rumit. Sebuah kitab yang diterima dalam kitab suci disebut "kanonikal" atau memiliki status kanonitas.

2 komentar:

  1. salinan Injil-injil Apokrip bisa jadi dibuat oleh orang non-Kristen untuk mengacaukan pemahaman

    BalasHapus
  2. pembuatan Injil Apokrip tidak jelas dan bertujuan mengacaukan saja, komentar balasan ya ke blog saya www.goocap.com

    BalasHapus