Selamat pagi Yesus
Hai jesus apa kabar.. aku benar2 bingung hari ini. Waktunya sudah dekat dan sampai sekarang aku belum menemukan jalan yang terbaik. Tuhan aku bersyukur padamu karena engkau telah mengangkat aku dari kehinaan dan kemiskinan. Dahulu bagiku untuk makan sehari sekali saja merupakan sebuah keajaiban, tetapi sekarang aku bisa makan enak dimanapun aku mau, dan kapanpun aku mau. Dahulu untuk punya rumah yang dimana keluargaku bisa menetap adalah sebuah impian. Tetapi sekarang kami sekeluarga bisa memiliki tempat tinggal yang sederhana tanpa perlu membayar uang sewa lagi. Dahulu untuk mengenyam pendidikan hingga jenjang universitas adalah sebuah harapan, tetapi sekarang berkat daripadamu kami bertiga ( ai, nana, dian) bisa lulus hingga S1.
Aku ingat Tuhan betapa miskinnya kami dahulu, untuk makan satu hari saja kami mesti berhutang pada warung atau rentenir. Makin hari, hutang makin menumpuk dan semakin sulit kami terlepas dari jeratan hutang. Aku ingat saat aku harus bekerja dengan berjualan Koran untuk memenuhi kebutuhan sekolahku. Aku ingat Tuhan dimana saat sulit, mama ngak punya uang untuk menyekolahkan aku masuk SMP. Akhirnya aku memutuskan untuk di sunat supaya dapat uang untuk bersekolah. Saat pagi hari aku mesti bangun jam 4 pagi untuk mengambil Koran dari agen. Kadang kehujanan dan kepanasan untuk mendapatkan keuntungan Rp.50 per exemplar. Semua hinaan dan makian karena kemiskinan keluargaku sering aku pendam dan menyakitkan bagiku hingga kini. Kadang hinaan kami terima dari orang yang paling dekat dengan keluarga kami. Begitu miskinnya kami, maka saat rumah kontrakan kami kebanjiran. Kami hanya bisa bersikap pasrah dan berharap banjir akan surut dari tahun ke tahun. Tidak ada yang bisa kami perbuat selain berharap tahun depan tidak akan banjir lagi.
Aku ingat TUHAN ketika mama sakit parah, dan adik-adiku masih kecil. Saat itu mama berpesan untuk menjaga adik-adiku seolah-olah beliau sudah akan berpulang. Saat itu pagi-pagi buta aku menerjang banjir yang tingginya selututku dan berjalan 3 km ke gereja, hanya untuk berdoa mohon kesembuhan mama darimu. Engkau mengabulkan doaku TUHAN. Aku ingat juga saat-saat susah aku di
Aku bersyukur TUHAN karena kami sekarang sudah punya rumah. Walaupun kecil, tetapi setidaknya mama dan papa tidak perlu pindah-pindah lagi mencari kontrakan. Aku juga bersyukur TUHAN karena aku, nana dan dian akhirnya bisa menyelesaikan studi kami dan dapat bekerja layaknya manusia. Aku juga bersyukur karena akhirnya kami memiliki televisi, kulkas, mesin cuci, kompor gas dan sepeda motor yang dulu hanya sebuah angan-angan bagi kami. Aku juga bersyukur TUHAN karena sudah tidak ada anggota keluarga kami yang menghina kami karena kemiskinan kami. Aku juga bersyukur karena bisa memaafkan keluarga kami yang selalu memandang kami dari segi materi. Aku china TUHAN tetapi aku tidak bangga menjadi orang CHINA, aku lebih suka dianggap menjadi orang jawa. Yang selalu bersyukur baik susah maupun senang dan menerima apa adanya. Tidak seperti darah cina ku yang selalu mengeluh dan memandang orang dari materi.
Sekarang dan akhirnya aku punya seorang kekasih TUHAN. Yang cantik, putih dan ramah. Jauh dari yang aku bayangkan dulu. Aku bersyukur akhirnya ada orang yang mau mengasihiku dan menyayangiku. Karena seumur hidupku aku merindukan dikasihi seseorang. Bahkan dari keluargakupun sendiri aku tidak menerima kasih itu. Aku dahulu selain miskin materi, juga miskin kasih sayang. Tetapi sekarang ada yang mau sayang sama aku, itu sangat luar biasa. Dua belas tahun TUHAN aku menunggu dia, orang yang mau mencintaku, dua belas tahun aku berdoa dan bergumul padamu untuk meminta yang terbaik darimu. Akhirnya aku mendapatkannya, orang yang bisa mengambil hatiku yang lama diam. Orang yang menjadi pencurahan segala cintaku, harapanku dan mimpiku. Aku sangat mengasihinya dan aku sangat takut kehilangannya. Seluruh nafasku dan hidupku benar-benar aku curahkan untuk dia.
Tetapi TUHAN ada hal yang sangat mengganjal bagiku tentang dia. Bagi dia materi ( mobil, rumah dan segala kemewahan) adalah no 1. tetapi bagiku materi adalah no sekian, yang utama bagiku adalah pengertian dan saling memahami. Bagi dia untuk meraih kebahagian haruslah kaya raya dan memiliki banyak uang untuk membeli segalanya. Maka kita bisa bahagia, aku sudah coba segala macam cara untuk meraih itu. Tetapi hingga kini selalu gagal. Bagiku adalah cinta dan pengertian adalah satu-satunya langkah untuk meraih kebahagiaan. Aku tak pernah kaya, jadinya aku tak tahu bagaimana rasannya kebahagian jika memiliki segalanya. Memang materi bisa memenuhi segala kebutuhan hidup, tetapi apa rasanya jika tanpa kasih sayang. Bagiku TUHAN aku tidak perlu memiliki segalanya jika ada orang yang mau berbagi dalam segala hal dan penuh syukur adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Bahagia bukan karena apa yang kita peroleh dan dapatkan tetapi kebahagiaan adalah bersyukur terhadap apa yang kita miliki. Hingga sekarang aku tidak bisa bisa membuatnya bahagia, karena tolok ukur kekayaannya yang sulit aku capai. Ketidakbahagiannya adalah penderitaan bagiku.
Yang kedua adalah penampilan TUHAN, bagi dia penampilan lebih membawa kebanggaan. Dia benar-benar malu atas penampilanku. Yang selalu bergaya miskin dan berantakan, yang selalu terlihat jelek, lusuh dan hitam. Yang terutama adalah dia malu kepada teman-teman dan keluarganya jika aku adalah pribumi dan tidak terlihat seperti orang china. Kalaupun aku miskin tetapi china dia masih berani memperkenalkan kepada saudara-saudara dan teman-temannya. Tetapi aku tidak seperti yang dia mau, hitam dan miskin. Tidak ada sesuatu yang bisa di banggakan dari dariku untuk di perkenalkan ke keluarganya. Bagiku aku tidak perduli pandangan orang lain, karena ini hidupku, masa depanku dan cintaku bukan orang lain. Aku makan dan hidup untuk diriku sendiri, tidak ada orang yang pernah memberikan aku makan dan hidup. Jadi aku tidak peduli pandangan orang lain, selama aku bahagia. Tetapi baginya pandangan orang adalah bagian dari hidupnya.
Banyak hal lain yang membuat aku sangat takut dan berpikir bagaimana aku menghadapi hidupku bersama dia jika dia melihat dalam keluargaku
- rumah keluargaku yang kecil dan sumpek dan miskin, luas Cuma 21 m2 banyak barang dan debu dimana-mana hampir mirip kandang.
- mamaku yang kurus dan dekil yang kemana-mana selalu ada koyocabe yang menempel di tubuhnya, pake daster dekil. Berbicara dengan itonasi yang kencang seperti orang kampung.
- papaku yang china dan gagah tetapi sudah tidak mau bekerja lagi sehingga aku masih harus memberi makan keluargaku entah sampai kapan.
- adik perempuanku yang cuek dan tidak peduli dengan kondisi keluarganya.
- adik laki-lakiku yang hingga kini belum bekerja, maka akupun juga masih memenuhi kebutuhanya.
Dengan kondisi seperti ini TUHAN aku yakin bahwa dia tidak akan mengerti kemiskinanku karena dia tidak pernah miskin. Bagiku membuat mama bahagia, papa bahagia dan seluruh anggota keluargaku bahagia, adalah sebuah kebahagiaan bagiku. Sesuatu yang tidak mungkin di mengerti oleh dia, kebahagiaan bagiku bukan memenuhi segala kebutuhan materi bagi keluargaku hingga berlebihan, tetapi bisa memberikan sesuatu dari segala kekurangan kita, tetapi masih bisa bersyukur adalah bahagia.
Bagiku kebahagiaan adalah bisa melayaniMU dengan segenap akalbudi, kekuatan dan hatiku. Saat engkau curahkan berkat-berkatmu walau tidak berlimpah tetapi mencukupi segala keperluanku. Satu hal yang aku syukuri TUHAN karena aku sudah memperkenalkan dia secara pribadi kepadamu. Untuk mengenalmu lebih dekat lagi, bukan harus akuyang melakukannya, tetapi karena usaha dan kekuatanya sendiri. Aku mohon kepadamu jangan jauh darinya sekalipun dia jauh dariMU. Satu hal yang aku sesali adalah aku tidak mungkin memperkenalkan ENGKAU di keluargannya, karena mustahil bagiku untuk masuk ke dalam keluargaNYA. Aku mohon padamu TUHAN jika engkau tidak lagi mengutus aku untuk masuk ke keluarganya, utuslah orang lain yang lebih baik dariku untuk mengenalkan ENGKAU pada mereka. Aku bersedih untuk setiap jiwa yang terhilang karena tidak bisa di selamatkan di keluarga dia. Karena untuk menerima keselamatan dan tidak terhilang, di doakan saja tidak cukup. Melainkan harus menerima engkau secara pribadi. Tetapi bagaimana mengenalkan engkau secara pribadi kepada mereka, masuk ke keluarganya saja adalah hal yang mustahil bagiku. Tetapi aku percaya, engkau pasti tidak akan membiarkan kekasihku menanggung beban ini sendiri. Aku berdoa semoga apa yang dia lihat tentang tak satupun anggota keluarganya yang selamat, bukan menjadi kenyataan, tetapi berubah menjadi keselamatan. Lembutkanlah TUHAN hati yang keras supaya mau menerima ajaranmu dengan sepenuhnya tanpa berbantah dan mengeluh.
Yang terakhir TUHAN adalah waktunya sudah hampir habis. Sudah 6 bulan aku berpacaran dengannya tetapi aku belum berhasil mewujudkan janjiku padanya. Pikirku cuma 1 yaitu saatnya belum tiba, atau engkau tidak menghendaki aku kaya raya. Kalau saatnya belum tiba, aku mohon padamu TUHAN segeralah engkau wujudkan. Karena waktunya hampir habis. Tetapi jika engkau yang menghendakinya terjadilah menurut kehendakmu. Tetapi TUHAN aku sudah tidak punya muka lagi untuk bertemu dan berharap padanya setelah tanggal 4 april nanti. Setelah kebangkitanmu dari kematian adalah saat penentuan bagiku untuk terus berjalan dengan kebanggaan ataupun rasa malu karena ketidakmampuan. Jadi TUHAN satu pintaku yang aku mohon kepadamu, berilah bagi dia kebahagiaan, atau orang yang bisa membuat dia bahagia. Sesuai dengan apa yang dia butuhkan, china, tinggi, dan kaya. Setidaknya siap untuk menjadi suami, kakak , sahabat dan pemimpin yang tetap membawa dia untuk semakin dekat denganmu. Sekarang aku merasa semakin tidak mampu dan minder untuk menghadapi masa depan bersama dia.
Aku tahu dia tidak akan mengerti, dia tidak bisa mengerti dan tidak mau mengerti atas ketidakmampuanku dan kemiskinanku. Aku malu TUHAN dan aku minder sekali, aku merasa seperti dahulu lagi saat aku masih berjualan koran. Malu bertemu dengan teman-teman sebayaku, malu karena kemiskinanku. Aku mengasihi dia, dan aku sangat mengasihinya…. Aku selalu berharapkan yang terbaik untuk dia….bantu dia TUHAN untuk menghadapi hari-harinya nanti.
Amien