Saya pernah di kondisikan dalam sebuah situasi dimana saya harus menanyakan kepada TUHAN apakah yang saya lakukan itu benar sesuai dengan kehendaknya atau bukan. Tetapi jika itu bukan kehendak DIA kenapa saya mendapatkan permasalahan ini. Padahal sebelum saya memilih, saya sudah menyerahkan pilihan saya kepada DIA. Saya selalu melibatkan TUHAN si dalam setiap perkara di hidup saya, tetapi seringkali hal-hal buruk tetap terjadi. Terkadang saya berpikir dimanakah TUHAN berada, kok masih membiarkan hal buruk ini terjadi di dalam hidup saya. Seharusnya TUHAN tidak membiarkan ini terjadi . Kan memang tugasNYA untuk membantu mengatasi semua permasalahan di dalah hidup kita. Saya mulai berpikir dengan cara kurang ajar, seolah-olah saya tuan dan TUHAN adalah pembantu saya, karena itu saya mengatakan kan memang tugasNYA donk. Walaupun saya tahu di dalam masmur dikatakan “ JalanMU bukan jalanku, RancanganMU bukanlah rancanganku, sejauh langit dengan bumi, begitu pula RancanganMU dengan rancanganku. Dalam firman ini di maksudkan apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, baik itu indah ataupun jelek, baik ataupun buruk, beruntung ataupun tidak beruntung semuanya adalah KehendakNYA. KEHENDAKNYA yang luar biasa yang telah mengatur alam semesta dengan begitu sempurnanya, dan tidak ada sesuatupun yang terjadi di luar KEHENDAKNYA.
So temen-teman apapun yang terjadi di dalam hidup kita, baik,buruk jika sudah kita serahkan dalam TANGANNYA otomatis adalah kehendakNYA. Berarti TUHAN membiarkan kita tertimpa kemalangan dong, harusnya ia menghindarkan kita dari kemalangan itu terjadi. FirmanNYA mengatakan bahwa “ Dia tidak pernah berjanji hari akan panas, ataupun akan hujan, tapi DIA berjanji memberi kekuatan, bila topan ganas melandamu. Berarti TUHAN mengizinkan kemalangan itu terjadi di dalam hidup kita, sebagai percobaan supaya DIA bisa mendampingi kita di saat terjadi masalah. Kalau kita lihat di dalam kisah alkitab dimana Abednego dan teman-temannya di lemparkan ke dalam api yang sangat panas oleh raja Nebudkanezar . Padahal mereka orang yang di kasihi oleh ALLAH dan mengasihi ALLAH. Bisa saja Allah yang maha kuasa menghancurkan kerajaan itu dengan kuat kuasanya lewat gempa bumi atau ALLAH langsung membunuh Nebudkanezar . Tetapi Allah tidak melakukannya karena DIA punya rencana indah buat Nebudkanezar. Tetapi ALLAH juga tidak membiarkan Abednego dan teman-temannya mati di lalap api. Maka ALLAH ikut terjun dan menari di dalam api bersama Abednego. ALLAH menunjukan kuasaNYA yang luar biasa yang membuat Nebudkanezar dan seluruh kerajaannya bertobat. Dari cerita diatas di buktikan bahwa ALLAH tidak akan melepaskan kita dari masalah yang akan terjadi, tetapi jika itu terjadi ALLAH akan menunjukan cintaNYA untuk ikut terjun bersama kita, kedalam api permasalah kita, lalu menunjukan kuasaNYA di sana.
So jadi jika kita kena sebuah permasalahan, walaupun kita sudah berdoa dan bergumul supaya kita terhindar dari masalah ini. Tetapi kita tetap kena masalah tersebut, janganlah bersikap menyalahkan TUHAN. Ataupun kita mengatakan TUHAN tidak mendengarkan doaKU. TUHAN selalu mendengarkan doa orang yang berharap kepadanNYA. Kita sudah menyerahkan perkara ini pada dia, dan sekalipun nanti kita jatuh…. TUHAN pastinya akan bertanggung jawab. Dia akan membantu kita menyelesaikan segala perkara kita, asal kita percaya kepadaNYA dan berserah. Seringkali manusia hanya meminta TUHAN membantu menyelesaikan perkaranya tetapi tidak benar-benar berserah. Yang namanya berserah adalah “ Apapun yang terjadi adalah kehendakNYA, dan TUHAN pasti melakukan sebuah kebaikan untukku. Seperti yang Maria katakan pada saat ia menerima kabar dari malaikat Gabriel “ Aku ini hamba TUHAN, terjadilah padaku menurut perkataanMU” tetapi sering kita berkata “terjadilah padaku menurut keinginanku” bukan keinginan TUHAN. Jadilah dalam menghadapi sebuah perkara, tetap lakukanlah yang terbaik yang bisa kita lakukan, karena TUHAN akan menyelesaikannya dengan cara yang luar biasa.
Ada seorang rekan saya yang bertanya “ Ai, kalau kita sudah meminta TUHAN menjaga diri kita, tetapi saya tetap jatuh ke dalam dosa berari saya melakukan di luar kehendaknya”. Benar pastinya diluar kehendaknya, Yesus tidak ingin kita berdosa , karena dosa akan memutuskan hubungan kita dengan DIA. Dan TUHAN tidak mau kita jatuh di dalam dosa, karena itu tidak berkenan di hadapanNYA. Tetapi jika kita sudah menyerahkan kepada TUHAN supaya kita jangan berbuat dosa, dan kita tetap berbuat dosa. Kita memang berdosa dan bersalah di hadapan Allah. Tetapi dosa yang terjadi adalah kehendaknya. Seorang balita tidak akan mengetahui kalau korek api itu berbahaya, sebelum dia terbakar, balita itu akan berpikir kalau bermain korek api itu menakjubkan dan indah dimana nyala api terang. Tetapi ia tidak megetahui bahaya yang terkandung di dalamnya, sampai tangannya terbakar oleh api. Setelah tangannya terbakar, dia akan kapok dan tidak mau bermain api lagi, seindah apapun dan semenarik apapun. Sikap orang tua yang baik dia tidak akan mencegah anaknya menyalakan korek, karena si anak akan merajuk, menagis bahkan sampai membuat orangtua kesal. Jika tetap di larang maka anak itu akan bermain api sembunyi-sembunyi hingga mungkin bisa menyebabkan kebakaran yang bisa membahayakan nyawa banyak orang. Tetapi sikap yang baik adalah, membiarkan anak itu bermain api di hadapanya, dan ketika anak itu menangis karena tangannya terbakar, maka barulah orangtuanya datang untuk menenangkan, memeluk dan mengobatinya. Pastinya si balita akan kapok dan tidak akan bermain api lagi secara sembunyi-sembunyi yang justru lebih berbahaya.
Begitu pula ALLAH kita, akan bersikap seperti orangtua yang kedua. Saat kita menyerahkan hidup kita ke TUHAN. Pastinya TUHAN tidak ingin kita berbuat dosa dan bermain api. Tetapi terkadang IA membiarkan hal itu terjadi supaya kita belajar dari kesalahan kita. Pengalaman merupakan guru yang paling baik, maka kita akan belajar untuk tidak berbuat salah lagi. Saat kita berbuat salah dan berdosa dihadapan TUHAN, lalu kita menangis, meraung dan menyesali dosa kita maka YESUS akan datang memberikan ketenangan bagi kita, mengangkat kita ke tempat yang lebih tinggi dan mengobati luka-luka bakar di roh kita akibat dosa tersebut. Terkadang ALLAH merasa perlu membiarkan kita berbuat dosa sesuai dengan KEHENDAKNYA supaya kita belajar, lalu jera dan tidak akan melakukan dosa itu lagi. Dosa-dosa yang kita perbuat menyakiti hatiNYA dan melukai DIA, saya tidak menganjurkan teman-teman berdoa untuk minta izin ma TUHAN untuk berbuat dosa ya…. Tetapi yang saya maksudkan, jika teman-teman sudah meminta perlindungan untuk tidak berbuat dosa, tetapi tetap melakukan dosa itu, atau dosa yang dilakukan karena factor ketidaksengajaan, atau ketidak tahuan. Seperti si balita yang tidak tahu kalau itu salah. Kalau teman-teman tahu itu berdosa tetapi tetap melakukanya . terus berpikir kalau ALLAH mengijinkan hal itu terjadi, berarti itu kehendak ALLAH. Itu tetaplah salah dan di luar KEHENDAKNYA. Kalau kita tahu itu salah dan tetap melakukanya , itu tetaplah bukan kehendakNYA. Itu berarti mempermainkan RAHMAT pengampunan dari DIA.
“ Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu Jalan yang harus kautempuh: Aku Hendak memberi nasihat, mata-KU tertuju kepadamu”. Mazmur 32:8
Dari firman diatas kita mengetahui bahwa apapun yang terjadi di dalam hidup kita, jika kita berserah kepada YESUS adalah kehendakNYA. Yang di maksudkan adalah untuk mengajar kita melalui kesalahan-kesalahan kita, peristiwa di dalam hidup kita entah itu baik atau buruk, untung atau rugi supaya DIA bisa menunjukan kepada kita, jalan yang harus kita tempuh. Semua peristiwa yang boleh terjadi di dalam hidup kita adalah NASIHAT yang di kehendaki oleh TUHAN terjadi di dalam hidup kita, tetapi TUHAN tidak akan membiarkan kita sendirian karena mata-NYA tertuju selalu kepada kita. Dan TUHAN akan selalu memberikan pertolongan di saat yang tepat.
Ada lagi seorang rekan saya yang tiba-tiba berkata. “ Aku mendapatkan petunjuk dari TUHAN, dia berkata di dalam hati saya, kalau wanita itu adalah jodoh yang TUHAN berikan di dalam hidup saya. Dan Aku percaya karena wahyunya begitu sangat jelas. Saya mendapatkan vision kalau kita berdua akan menikah dan punya banyak anak, hidup bahagia dan kaya raya, saya sudah merasa bahwa jiwa saya merekat padaNYA”… lalu saya bertanya “ dia kenal kamu tidak?” dan pria ini menggelengkan kepalanya. Wait…. Tunggu dulu darimana dia yakin kalau si gadis ini adalah pasangan hidupnya, jika dia tidak kenal kamu. Dan kamu Cuma kenal dia lewat jejaring social seperti facebook dan friendster. Apalagi mereka tidak pernah bertemu dan tinggal di kota yang berbeda. “ lalu saya bertanya pada dia “ darimana kamu yakin itu adalah pasangan hidup kamu” lalu jawabnya “ aku bermimpi dan aku yakin itu adalah petunjuk dari TUHAN”
Hmm… untuk masalah pasangan hidup kadang-kadang seseorang merasa yakin kalau dia adalah jodoh yang TUHAN berikan. Tiba-tiba saja orang itu bisa mendapatkan wahyu dan nubuat yang di yakini berasal dari ALLAH. Dan tiba-tiba saja seseorang merasa mendapatkan karunia adikodrati dari ALLAH yang membuatnya yakin 100 %. Padahal seumur hidupnya orang itu tidak percaya akan karunia-karunia roh kudus lainya. Bagaimana dia bisa mendapatkan karunia nubuat jika dia sendiri tidak mempercayainya. Wow… tiba-tiba orang yang hidupnya biasa-biasa aja kalau soal jodoh bisa memilik Karunia seperti para Nabi ALLAH, yaitu bisa mendengarkan suara TUHAN dengan begitu jelasnya. Apalagi soal masalah jodoh dan pernikahannya. Kalau kita cermati bagaimana mungkin orang yang tidak pernah bergaul dengan ALLAH. Jarang berdoa, tidak pernah membaca alkitab dan jarana kegereja, tiba tiba bisa bernubuat dengan lantang. Benerkah itu suara TUHAN melalui nubuat atau suara tuhan yang LUBUAT.
Untuk menyikapi situasi seperti itu adalah kita harus menyadari. Seseorang yang sering berbicara dengan sahabatnya, dapat mengenali suara sahabatnya di telepon walaupun dia tidak melihat sahabatnya tersebut. Dimanapun dia berada, dia akan mengenali sahabatnya lewat suaranya. Nah seseorang yang sering berbicara dengan TUHAN akan mengenali suara TUHAN yang berbicara melaui hatinya, bukan suara hatinya sendiri. Tetapi DIA akan bisa membedakan mana suara hati dan mana suara TUHAN. Berbicara dengan TUHAN berarti berdoa, mendengarkan firman, membaca firmanNYA, bersekutu dan memuji menyembahnya dengan benar. So bagaimana jika orang yang tidak pernah berdoa dan membaca firman bisa mengenali suara TUHAN jika dia tidak pernah bergaul dengan TUHAN. Seseorang yang bergaul dengan TUHAN pastinya di dalam dirinya akan menunjukan citra ALLAH, segala tingkah laku dan hidupnya mencerminkan gambaran sebagai anak ALLAH. Saya ada seorang rekan yang sangat erat bergaul dengan YESUS. Suatu saat dia sangat menginginkan mempunyai keyboard untuk membantu pelayanannya. Dan sangat membutuhkan keyboard tersebut, maka sambil mencoba mengira-ngira berapa budget yang mesti dia keluarkan. Dia pergi ke sebuah toko alat musik untuk dapat mengetahui berapa harganya. Lalu dia melihat-lihat sebuah keyboard dan tiba-tiba dia berdoa mengucap syukur dan berkata dengan lantang. “ INI KEYBOARD SAYA “. Setiap orang yang berada di toko tersebut langsung memalingkan wajahnya kearah dia. Seakan-akan ada orang aneh di
“ Sesungguhnya, Aku menaruh percatan-perkataan-KU ke dalam mulutmu.” Yeremia 1:9
Firman diatas sebenarnya di tujukan pada yeremia, karena apa yang di katakan yeremia adalah percatan dari ALLAH sendiri. Saat itu jika yeremia berkata terjadilah, maka sesuatu akan terjadi menurut kehendaknya. Karena Yeremia bergaul erat dengan ALLAH sehingga Yeremia tahu apa yang di pikirkan oleh ALLAH. Yeremia juga tahu apa yang ALLAH inginkan, ALLAH juga tahu apa yang Yerimia butuhkan. Sehingga apa yang di ucapkan Yeremia menjadi sebuah kenyataan, Sama seperti cerita teman saya diatas, ALLAH menaruh percatan dalam mulutnya. Sehingga pada saat dia berucap jadi kenyataan. Temen-teman mau ngak jika sedikit membayangkan sesuatu. Jika suatu saat kita jatuh cinta pada pandangan pertama dengan orang yang belum kita kenal secara mendalam. Lalu teman-teman mendekat kepadanya dan berkata “ KAU AKAN JADI KEKASIHKU” . dan tak lama kemudian hal itu terwujud. Ngak perlu dapat wangsit, ngak perlu dapat mimpi, ngak perlu ada nubuatan. Tetapi apa yang kita ucapkan terjadi. Karena ALLAH menaruh perkataanya dalam mulut kita. Pastinya asyik banget kan…… caranya mudah kok, bergaul erat dengan ALLAH seperti Yeremia. Yaitu dengan banyak berdoa, bersekutu dan baca firman lalu melayani DIA seperti yang di lakukan para hamba-hamba ALLAH. Mengana ALLAH lebih mendengarkan doa mereka di bandingkan dengan kita, karena mereka mau mengikuti kehendak TUHAN di dalam hidupnya.
Yang terakhir, ada seorang rekan saya yang bertanya. “ Ai. Kalau kita berdoa untuk meminta petunjuk TUHAN dalam hal memilih sesuatu, dan akhirnya kita memutuskan yang kita pilih tersebut., tetapi berjalannya waktu yang kita pilih itu tidak sesuai dengan apa yang kita kehendaki, Apakah pilihan saya itu tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Karena setiap saat hal-hal buruk selalu terjadi akibat pilihan saya yang salah terebut, pasti saya salah memilih karena tidak sesuai dengan kehendakNYA”.
Dalam kasus diatas perlu kita cermati yang di dengarkan orang ini suara TUHAN atau suara hati, jika dia bergaul akrab dengan TUHAN pastinya dia tidak akan kuatir dan percaya keputusan yang diambil adalah berdasarkan suara TUHAN. Tetapi mengapa keputusan yang diambil salah, dan membawa kesulitan yang lebih lanjut. Dalam firmanNYA tuhan mengatakan bahwa dia tidak akan menyingkirkan badai supaya tidak menerpa engkau. Tetapi DIA akan membuat engkau kuat dan terbang melintasi badai seperti rajawali. TUHAN yang memutuskan berarti TUHAN yang akan memimpin engkau keluar dari permasalahan tersebut. Ngak usah cemas dan jangan kuatir selama kita menyerahkan semua permasalah ini ke tanganNYA pastinya DIA tidak akan berpangku tangan begitu saja. DIA pasti akan membantu engkau dalam mengatasi segala permasalahan dan badai kehidupan.
Saya ada sebuah kasus. Saya punya seorang sahabat perempuan yang cantik , sebut saja namanya A. A begitu Manis sehingga 2 orang Pria jatuh cinta kepada dia, sebut saja namanya B dan C. B orang yang tampan, rajin berdoa dan anak TUHAN. Sedangkan C adalah cowo berandal. Sebenarnya A lebih suka sama B karena dia anak TUHAN di bandingkan dengan C yang berandal. Tetapi B lebih cuek untuk mencuri perhatian A di bandingkan C yang jauh lebih Agresif. Karena bingung A minta pertimbangan TUHAN buat memutuskannya. Dia kasih opsi kepada TUHAN, lelaki yang memberinya boneka beruang pada saat ulang tahunnya yang akan di terima cintanya. Maka pada saat A ulang tahun, B dan C sama- sama memberikan hadiah boneta. Tetapi hanya C yang memberinya boneta beruang. Akhirnya A merasa yakin kalau TUHAN yang berkehendak maka ia menerima cintanya C. Dalam perjalanan cintanya A mulai ragu kalau keputusannya adalah suara TUHAN. Karena sikap C yang berandalan dan sering terjadi percecokan diantara mereka. Dan A hanya mengasihi dengan setengah hati, karena dia sebenarnya lebih tertarik pada B. Maka A memutuskan kalau pilihannya salah untuk berpacaran dengan C. Banyak masalah dan membuat A makin terpuruk. Tetapi di lain sisi B berubah sikapnya. Melihat kekasihnya yang rajin ke gereja, maka dia pun ikut rajin kegereja. Mulai melayani TUHAN dan mengenal TUHAN secara pribadi. A menggagap keputusanya salah maka ia merasa depresi dan tertekan. Akhirnya A mulai menyalahkan diri sendiri kalau dia tidak mendengar suara TUHAN dengan jelas. Dan dia merasa bahwa harusnya TUHAN memilihkan B untuk dia bukan C. Apakah yang di dengarkan oleh A adalah suara hatinya dan bukan suara TUHAN. Kita tidak bisa menyimpulkan seperti itu, ada firman yang berbunyi
“ Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” Yohanes 15:5b
Dia ayat ini mengatakan tinggal di dalam AKU, berarti mengikuti kehendaknya. Maka dia akan berbuah banyak. A tidak menyadari kalau berpacaran dengan B adalah melakukan kehendaknya. Dari mana saya mengatakan itu adalah kehendakNYA. Karena B mulai berbuah banyak, B jadi kenal secara pribadi dengan YESUS, B mulai melayani TUHAN, banyak hal yang dilakukan B walaupun sikap dasar B yang berandalan masih belum berubah sepenuhnya. Itulah yang buat A kesel dan berniat meninggalkan B. A Cuma berpikir kalau menurut kehendaknya DIA, DIA tidak akan punya banyak masalah selama berpacaran dengan B. Tetapi yang dia pikirkan tidak sesuai dengan kenyataan. Masalah saling tumpang tindih di dalam hidupnya, dan A merasa bahwa dia salah mengambil keputusan. Sebenarnya kalau kita simak sikap A di sini sedikit egois yang hanya terpaku pada kondisinya. DIA beranggapan kalau ikut ALLAH pastinya akan senag dan ngak bakalan susah. Padahal TUHAN tidak pernah menjanjikan itu. A lupa bahwa apa yang dia anggap salah dan tidak sesuai dengan Kehendak-NYA justru itulah yang TUHAN kehendaki. Yaitu B menjadi lebih berbuah.
Jadi temen-teman sekarang kita benar-benar harus bisa membedakan suara TUHAN ataukah suara hati dengan lebih banyak bergaul dengan TUHAN. Karena suara hati kecil belum tentu suara TUHAN. Dan jika TUHAN bersuara belum tentu melalui hati dan pikiran kita, tetapi bisa melaui banyak hal seperti kotbah imam/pendeta, nasihat teman,Firman ALLAH, buku-buku rohani, lagu-lagu pujian dan banyak hal lainnya. Lalu bagaimana kita bisa mengenali itu suara TUHAN adalah dari buah-buah yang nyata terjadi dalam kehidupannya. Ada Teman yang mengatakan jika engkau merasa damai, so pasti itu suara TUHAN. Belum tentu juga karena “iblis” juga bisa menciptakan suasana damai yang semu. Tetapi yang utama adalah kita serahkan sama TUHAN setiap perkara hidup kita dari awal hingga akhir, baik dan buruk yang terjadi adalah kehendaknya supaya kita di kuatkan dan semakin bertumbuh di dalam iman. Dan hidup dan bergaul dengan ALLAH maka engkau akan melihat buah-buah yang engkau hasilkan bukan saja melalui engkau. Tetapi juga melalui setiap orang yang ada di sekirtarmu. Dari situ enmgkau baru mengetahui kebenaran suara TUHAN.
DAMAI KRISTUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar