Senin, 06 April 2009

Jika Janji Allah Tak kunjung digenapi



Salomm teman
Setahun telah kita lewati, entah berapa banyak hal yang kita perbuat. Terkadang kita suka menengok ke belakang dan melihat banyak hal yang telah kita lakukan besama dengan dengan TUHAN. Ada hal yang baik yang terjadi di dalam diri kita, juga ada hal buruk yang terjadi pula. Kita terkadang sangat mensyukuri hal-hal yang baik yang terjadi di dalam kehidupan kita, tetapi kita sering menyalahkan Dia, terhadap apa yang kita alami di dalam hidup kita. Apalagi hal-hal yang selalu kita pergumulkan dan kita doakan, yang kita yakini kalau tahun ini kita pasti akan menerimanya. Tetapi janji-janji itu hingga penghujung tahun tidak kunjung digenapi.
Terkadang manusia dalam memohon sesuatu kepada Tuhan cenderung lebih “mendikte” Tuhan. Seperti “ Tuhan aku mau seperti ini, atau aku mau seperti itu”. Jadilah kepadaku menurut kehendakku, karena engkau Tuhan maka engkau akan mengabulkan semua yang aku pinta. Karena aku sudah memohon kepadamu.” Jika doa kita seperti diatas, berarti siapa yang jadi Hamba dan siapa yang jadi Tuhan dan kehendak siapa yang harus di turuti. Kehendak Allah adalah murni, Allah tahu apa yang dilakukannya, Dia pasti tahu apa yang terbaik untuk kita. Jadi tak perlu buat kita “ mendikte” seperti itu. Yang kadang tidak kita sadari. Janji Allah adalah murni bagi setiap orang yang berlindung kepadaNya. Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik tanpa kita harus memintanya, jikalau kita menyerahkan segala perkara kehidupan kita kepadaNya.

Adapun Allah jalanNya sempurna; janji Tuhan adalah murni; Dia menjadi perisai bagi setiap orang yang berlindung kepadaNya ( Maz 18:31)

Tetapi teman terkadang kita marah kepada TUHAN jika apa yang kita ingini tidak terwujud, kita menyalahkan Tuhan dan menganggap TUHAN tidak peduli dengan kita. “ TUHAN sudah tidak pernah mendengarkan permohonanku lagi.” Tetapi terkadang kita salah persepsi tetang permohonan kepada TUHAN. KRISTUS adalah penggenapan terhadap semua janji ALLAH, dengan penebusan YESUS di kayu salib, secara tidak langsung ALLAH ingin mengatakan bahwa “ Aku ingin semakin dekat dengan engkau, maka dengan wafatnya Putraku engkaulah menjadi milik waris kerajaanku, supaya aku bisa membantu engkau dalam setiap pergumulanmu”. Jadi Yesus adalah sebuah jawaban “Ya” terhadap semua janji Allah kepada manusia. Allah itu baik sebaik janji-janjiNya yang telah di bayar oleh wafat putranya Tuhan Kita YESUS KRISTUS.

Sebab Kristus adalah “ Ya” bagi setiap janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah ( 2 Kor 1:20)

Dalam Alkitab banyak sekali contoh yang bisa kita lihat, seolah-olah Allah terlambat bertindak. Dari penantian Abraham menantikan seorang anak hingga bertahun-tahun. Atau tahun-tahun penderitaan Yusuf dalam penjara Potifar akibat dari lingkungan yang jahat. Atau Masa suram musa di padang gurun setelah melarikan diri akibat membela bangsanya, pada saat dia belum di panggil sebagai gembala buat Israel untuk menuntun mereka ke tanah perjanjian. Disiplin dalam penantian banyak sekali di tulis banyak tokoh alkitab. Bahkan Tuhan kita sendiri bertahun-tahun hidup tidak di kenal di jalan-jalan sempit kota Nasaret. Terkadang pengenapan janji Allah terasa lama sekali dan menjadi membingungkan di dalam kehidupan kita. Tetapi dari semua kisah tokoh di Alkitab, kita sepaham dan sepakat bahwa Allah tak pernah gagal dalam melaksanakan janji-janjiNYa.

“terpujilah Tuhan yang memberikan tempat perhentian kepada umat-Nya Israel seperti yang difirmankan-Nya ;dari segala yang baik , yang telah di janjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya tidak ada satupun yang tidak dipenuhi.” ( 1 raja-raja 8 : 56)

Tetapi teman’s seperti yang saya kutip dalam bukunya Selwyn Hughes, beliau mengatakan “ Hal yang pertama yang harus kita lakukan dalam menghadapi janji yang telah lama tertunda dalah memeriksa apakah benar kita memang menerima janji Ilahi dan bukan menjadi korban dari harapan kosong belaka. Banyak orang mengambil secara sembarangan kata-kata di dalam Alkitab yang sebenarnya ditujukan untuk orang-orang tertentu saja , menerapkanya untuk diri sendiri, kemudian menjadi kecewa ketika ternyata hal itu tidak terjadi. Jadi, periksalah apakah itu janji Allah yang nyata yang di berikan-Nya kepada Anda dari Firman-Nya”. So teman Allah tidak mungkin melupakan janji-janjiNya bila itu memang untuk anda. Dia telah mengingat Abraham; dia juga akan mengingat Anda

Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, akan Abraham hamba-Nya ( mazmur 105:42)

Sebenarnya di dalam setiap janji Allah yang di berikan kepada kita, tidak hanya untuk menyenangkan anda dan saya lalu mengucap syukur dan selesai. Setiap pengenapan janji Tuhan memiliki tujuan yang bersifat Ilahi. Karena kita telah mengambil bagian dalam kodrat ilahi tersebut. Setiap pengenapan Firman-Nya tidak akan hilang begitu saja, tetapi kita memiliki tugas untuk menjadi saksi Kristus, supaya kita bersaksi bahwa Allah telah mengasihani kita. Sehingga setiap orang yang belum mengenal KRISTUS menjadi tahu bahwa ALLAH itu maha pengasih. So guys jika doa anda di kabulkan, tidak bisa anda hanya mengucap syukur dan selesai begitu saja . Tetapi anda harus menjadi saksi KRISTUS maka anda harus bersaksi, supaya anda juga luput dari hawa napsu keserakahan dan keegoisan, yang biasanya terjadi jika kita terlalu di manja oleh TUHAN.

Dengan jalan itu dia telah mengaruniakan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu yang membinasakan dunia. ( 2 petrus 1:4)

Satu hal lagi bahwa Allah tidak pernah melupakan janji-janji-Nya dia akan melaksanakan setiap yang di janjikan-Nya jika benar janji itu untuk anda dan saya. Makannya kita benar-benar butuh hikmat ilahi supaya kita dapat mengenali setiap janji Allah yang di berikan kepada kita. Bagaimana kita bisa mendapatkan hikmat ilahi jika kita sendiri tidak mengenal suara Allah. Supaya dapat mengenal suara Allah berarti kita harus perbanyak mendengar suaranya lewat membaca Alkitab dan berdoa. Bagaimana kita mengenali suaraNya jika kita tidak kenal firmanNya. So teman-teman pengenalan akan firmanNya adalah penting supaya kita tidak disesatkan dan tersesat di dalam keinginan dan ego pribadi masing-masing, Jika kita mengenali suara Allah maka kita tahu bahwa Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah di janjikanNya.

…… dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah di janjikanya ( Rm 4:21)

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia yang menjanjikannya, setia ( Ibrani 10:23)
So teman setelah anda yakin akan janji itu maka ingatlah bahwa Allah melihat dan mengetahui semua dari awal hingga akhir dan ia akan mengenapi semuanya itu pada waktu yang paling tepat. Jadi penundaan terhadap janji Allah bukan berarti sebuah penolakan. Kita tidak boleh sedikitpun meragukanNya. Karena sekali kita mempertanyakan fakta waktu Allah yang paling tepat, kita membuka keraguan di dalam diri kita. Tentu saja kita tidak bisa mencegah keraguan memasuki diri kita, tetapi kita dapat mencegah keraguan tinggal di dalam diri kita. Apa yang telah Allah janjikan kepada kita, maka yakinlah kalau itu akan digenapi. Penundaan buakan berarti penolakan. Tetapi tidak selalu pada waktu yang baik menurut kita, tetapi selalu tepat pada waktunya.

Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahanya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sengguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. ( Habakuk 2 : 3)

So teman-teman jika tahun yang lalu kita masih memiliki janji Allah yang belum di genapi dalam kehidupan kita. Sekarang harusnya kita telah yakin bahwa janji itu akan di genapi pada tahun-tahun berikutnya. Tuhan tifdak akan melupakan janji-janji-NYa tetapi selalu memberikan kepada kita tepat pada waktunya. Amien

Ai'sidin Danuartha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar