Rabu, 08 April 2009

masa kecilku


Hmmm ……
Syalomm……teman-teman seorang manusia ini dilahirkan bukan hanya sekedar lahir saja tetapi dia ada di dunia pasti Tuhan memberikan misi sesuatu. Yaitu misi yang mermbawa perubahan kepada dunia, Coba teman- teman lihat dari Adam sampai sekarang perkembangan populitas dan kenyaman manusia semakin baik.
Terkadang manusia tidak tahu misi apa yang di bawanya ke Dunia ini. Kalau kita lihat manusia yang tidak mengenal misinya untuk datang kedunia ini. Pastinya dia akan berusaha segera meninggalkan dunia ini dengan keputus asaan yang besar. Sikap ke tidak pedulian dan keegoisan yang sekarang mendominasi seluruh budaya di dunia. Jepang merupakan Negara terbesar dalam kasus bunuh dirinya, disusul oleh Negara-negara maju lainnya. Orang-orang yang merasa tidak mampu bersaing pada pasar kolonialisme ini merasa tidak berharga dan berguna. Merasa dirinya adalah sampah masyarakat itulah yang terburuk. So…. Teman aku pernah mengalami hal yang terburuk dalam hidupku sampai-sampai aku berpikir untuk mati saja.
Seperti teman-teman ketahui dari kecil saya sudah di bedakan dengan kedua adik saya. Sejak kelas 1 SD saya merasakan perbedaan tersebut. Sebelumnya waktu saya TK saya masih tinggal bersama dengan nenek di semarang. Karena saya adalah cucu laki-laki pertama maka saya sangat di manja oleh nenek. Maklum saja nenek saya anaknya 9 yang 8 perempuan dan yang bungsu laki-laki. Begitu saya lahir dan laki-laki saya mendapat curahan kasih sayang yang sangat besar dari nenek dan tante-tante saya. Tetapi begitu masuk ke SD saya di boyong ke Jakarta oleh mama, waktu itu kakek saya sampai jatuh sakit akibat terlalu kangen sama saya.
Tetapi kehidupan di Jakarta tidak terlalu baik, kami sekeluarga terlalu miskin dan tinggal di rumah kontrakan ukuran 3 x 9 meter dan sangat sempit. Gaji papa saya sangat minim karena papa hanya lulusan SMP dan kerja di kapal sebagai ABK kapal lokal. Gajinya pada saat itu hanya sekitar 45 ribu rupiah atau kalau sekarang hanya sekitar 750 ribu saja. Tahun-tahun pertama di Jakarta papa mulai frustasi. Saya udah sangat sering kena pukul dengan rotan atau benda apaapun yang bisa papa jangkau. Suatu hari mama di panggil oleh wali kelas saya ibu ZVS Handayani di SDM Tunas keluarga Mulia Marsudirini. Guru itu mengatakan kalau saya sulit berkomunikasi dengan teman-teman di sekolah, karena logat jawa saya sangat kental. Waktu itu saya belum mengerti apa yang ibu guru katakan dengan mama, tetapi saya mengingat semua ucapannya. Kesulitan berkomunikasi itu yang membuat saya tertinggal pelajaran dengan teman-teman yang lain. Di bandingkan dengan teman-teman sekelas saya yang lain. Saya adalah satu-satunya anak yang tidak bisa membaca di kelas, maka mama menceritakan kepada papa waktu papa pulang dari berlayar. Mama meminta kepada papa untuk mengajari saya membaca. Dan hal yang paling saya ingat adalah saya disuruh oleh papa duduk pada kursi kecil dan di hadapan saya ada beberapa macam huruf yang disusun acak. Papa meminta saya mengeja huruf yang dia tunjukan kepada saya, setiap kali saya salah mengucapkan huruf itu, kayu rotan melayang kepunggung saya. Sambil menangis dan menahan sakit saya mencoba mengingat setiap huruf yang ditunjukan, supaya ayunan rotan berkurang ke punggung saya. Waktu itu saya berharap mama menolong saya dan membiarkan saya untuk tidur, tetapi mama hanya menatap saya dari jauh seolah-olah dia tidak mengenal saya. Waktu itu karena ketakutan di dalam diri saya begitu besar kepada papa, saya selalu berusaha membaca dengan apapun yang saya lihat. Pertama saya membaca kolom cerpen di Koran poskota, hingga akhirnya tidak sampai 2 bulan setelah itu saya sudah lancar membaca dalam hati dan tidak perlu di eja lagi.
Waktu itu mulai terbesit di dalam diri saya bahwa saya harus menghindar untuk bertemu dengan papa. Apalagi setiap kali mama marah kepada saya kerena saya berbuat nakal. Mama selalu mengancam kalau Ia akan mengadukannya kepada papa. Dan ancaman bukan sekedar ancaman terkadang mama melakukannya dan akhirnya saya di hajar kembali oleh papa. Waktu itu papa bagi saya lebih menakutkan dibandingkan segala jenis monster bahkan setan sekalipun. Untuk anak-anak seumur saya biasanya kalau di takuti oleh setan pasti akan lari. Tetapi bagi saya setan itu kurang menakutkan karena hanya muncul saja tapi tak pernah bisa melukai saya. Waktu itu saya suka bermain di daerah kuburan, orang bilang jangan maen di situ entar di cekek sama setan. Tetapi dalam hati saya berpikir, biarin aja di cekek setan biar mati. Nanti kalau mati saya gantian yang jadi setan buat cekek papa. hehehehehehe
Percobaan bunuh diri yang pertama saya lakukan ialah saya mencoba untuk melompat dari lantai 3 sekolah saya. Waktu itu saya berpikir kalau ngapain hidup kalau jadi susah. Tetapi untungnya saya punya sahabat yang namanya Rudy Budiman, tiba-tiba dia mengajak saya ke rumahnya. Dia anak orang kaya yang punya banyak sekali maenan yang saya tidak pernah miliki. Saya main di rumahnya hingga sore, lalu dia memberikan kepada saya sebuah mobil robot Transformer. Dan mobil itu menjadi benda yang paling berharga dalam hidup saya. Dan robot itu menjadi satu-satunya maenan yang saya miliki hingga saya kelas 3 SD. Waktu itu teman-teman sekampung sudah pada bermain layangan, tetapi saya tidak memiliki layangan. Ada keinginan didalam hati saya memiliki sebuah layangan, tetapi saya tidak punya keberanian untuk meminta sebuah layangan kepada orang tua. Padahal harga sebuah layangan dan segulung benang saat itu hanya Rp 250.
Maka untuk mendapatkan sebuah layangan saya berburu mengejar layangan yang lepas kesana-kemari. Hingga suatu saat ada sebuah layangan yang tersangkut di sebuah rumah di dekat lapangan. Rumah tersebut berlantai dua, maka demi sebuah keinginan saya memanjat dinding pagar hingga keatap lantai dua rumah tersebut. Dengan tekad kuat saya berusaha menggapai layangan, dan akhirnya saya mendapatkan layangan untuk pertama kalinya. Akhirnya saya turun, pada waktu turun kaki saya terpeleset dan saya jatuh dari genteng dan dengan keras menghantam tanah. Saya pulang kerumah dengan menangis dan berdarah, masih bersyukur saya tidak mati jatuh dari ketinggian itu. Badan juga tidak ada yang patah, tetapi pipi kiri saya sobek, cuping hidung juga hampir terlepas dari tempatnya. Dengan menangis dan menahan rasa sakit saya pulang kerumah. Waktu papa melihat saya dengan muka penuh dengan darah, dia langsung menggapai ikat pinggang. Tanpa bertanya apa-apa papa langsung menghajar saya.
Kejadian selanjutnya saya tidak ingat lagi, karena waktu itu saya bangun dan sudah terbaring di tempat tidur. Muka saya di perban seperti mumi mesir. Saya menduga pastinya saya jatuh pinsan waktu di hajar sama papa. Ditempat tidur saya tidak bisa bergerak sama sekali karena saya baru mengetahui hampir sebagian besar kaki, punggung, tangan dan pantat penuh dengan luka memar dan luka terbuka. Pada lutut dan telapak tangan saya tahu itu luka terbuka akibat saya jatuh dari atap. Tetapi luka memar yang lain saya tidak ingat darimana asalnya, dan saya tidak ingat sama sekali hingga kini kejadian waktu papa hajar saya. Saya pikir itu sudah terlupakan atau mungkin hilang di dalam alam bawah sadar saya. Tetapi saya tidak pernah juga berusaha mengingatnya kembali. Yang saya ingat papa duduk di sebelah ranjang dimana saya terbaring, sambail mengusap rambut saya berulang kali. Papa berbicara kalau dia itu sayang sama saya, tetapi saat itu ada kebencian yang meledak di diri saya. Yang membuat saya tidak mau mendengarkan apa yang papa katakan, bahkan menatap wajahnya saya tidak mau. Saya alihkan pandangan ini ke tempat lain, dan mulai hari itu kebencian saya kepada papa mulai bertumbuh, dan banyak kejadian lain yang membuat kebencian ini makin besar. Tetapi karena kejadian itu hingga kini aku tidak pernah menyentuh layangan lagi, dan tidak pernah bisa bermain layangan.
Tetapi berkat Kristus saya bisa memaafkan papa sepenuhnya. Kejadian yang saya alami merupakan warna dalam hidup saya, dan saya tidak pernah merasakan sakitnya kembali.
Untuk para orang tua muda, sebaiknya dengarkanlah saran saya berikut ini supaya anak-anak anda tidak pernah membenci anda
jadilah sahabat buat anak-anak anda, sehingga mereka berani mengatakan apa yang mereka alami. Anak yang merasa tidak memiliki seseorang yang bisa di jadikan tempat mengeluarkan uneg-uneg akan besikap defensive. Sehingga menjadi orang yang tertutup dan cepat sekali marah. Mereka cenderung untuk menjadi nakal untuk mencari perhatian dari orang tuanya.Hindari sikap otoriter di dalam keluarga anda, karena begitu anak-anak anda dewasa mereka akan meniru sikap anda yang buruk jauh lebih buruk lagi. Bahkan anda pun bisa mengalami imbas akibat sikap otoriter yang anda ajarkan sejak dini.
Jika anak anda berbuat salah tegurlah secara 4 mata, usahakan hindari campur tangan pihak ketiga ( suami atau istri) karena hal ini akan membuat anak anda merasa dipojokan. Anjing jika terpojok saja akan menggigit, apalagi seorang anak manusia. Dia akan menggigit lebih keras pada saat yang tepat.
Berikan anak anda perhatian yang cukup, walaupun anda berdua bekerja. Tetapi perhatian dibutuhkan seorang anak dalam belajar mengambil keputusan. Tidak adanya perhatian dari orang tua yang kadang membuat anak tidak memiliki pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Sehingga si anak akan mencari pembenaran jika dia melakukan kesalahan di dalam mengambil sebuah keputusan.
Orang tua harus mengenali tanda-tandanya jika anak anda mengalami stress, depresi, frustasi lebih dini. Karena kasus bunuh diri yang dilakukan oleh anak-anak biasanya di dasari oleh masalah yang sepele. Tetapi orang tua tidak mengetahui segala kesulitan yang anak itu alami.
Berikanlah kepada anak anda kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan keperluan dan usianya. Supaya mereka dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Karena lingkungan mempengaruhi kepribadian anak anda jauh lebih besar dibandingkan factor genetic dari anda sendiri.
So teman-teman yang terhormat. Mulai lah saat ini kita tidak bisa bersikap cuek, mulailah mendoakan anak-anak anda. Mulailah mendoakan keluarga masa depan anda. Walaupun anda belum menikah atau belum punya anak, tetapi supaya engkau di hindari dari percobaan pada saat anda memiliki keluarga baru. Janganlah kita tertidur tetapi bangunlah dan berdoalah untuk masa depan anda dan anak-anak anda.

Kata Yesus kepada murid-muridnya: “ mengapa kamu tidur, bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan masuk kedalam percobaan “ Lukas 22:46

So teman-teman segala yang saya alami bukan unduk mendeskriditkan papa saya, karena saya sangat menyanyangi beliau. Saya sangat mensyukuri apa yang telah saya alami hingga kini, karena hal ini telah membentuk karakter saya menjadi lebih kuat. Saya bersyukur karena Tuhan telah menjaga saya dan dia melepaskan saya dari masa kegelapan di hati ini. Dengan apa yang saya alami saya jadi lebih tahu betapa begitu besar kasih Allah kepada saya sehingga saya merasa begitu saya sangat dikasihi olehNYA. Dan saya bisa melihat wajah kristus.
Untuk papa I love U so much pa….

Sebab Allah yang telah berfirman “ Dari gelap akan terbit terang “ 2 Kor 4:6a
Ia juga membuat TerangNYA bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus “ 2 Kor 4:6b


Aiksidin Danuarta

Telephone: +62 21 2526 777 / Fax: +62 21 2526 555
E-mail: Aiksidin@yahoo.com
Address: Menara Jamsostek, North Tower 20th floor, Jl Jend Gatot Subroto No. 38, 12710 Jakarta, Indonesia / PO Box 2440, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar